Haris mengaku, timnya mencetak tiket pertandingan itu sejumlah 42 ribu. Awalnya, ia mengaku, jika timnya hanya menjual sesuai kapasitas stadion yakni 38 ribu.
"Setelah itu, petugas kita dipanggil Pak Kapolres Malang (AKBP Ferli Hidayat). Ditanyakan jumlah tiket yang kami cetak," katanya usai dilakukan penyidikan di Polda Jatim, Rabu (12/10/2022).
3. Sorotan sujud polisi paska Tragedi Kanjuruhan
Pakar Manajemen Isu dan Krisis, Universitas Brawijaya (UB) Maulana Pia Wulandari menilai aksi polisi bersujud secara massal di halaman Mapolresta Malang Kota merupakan aksi berlebihan dan janggal.
Dijelaskannya, bahwa aksi sujud yang dipimpin langsung Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto dengan narasi untuk meminta maaf kepada Aremania korban Tragedi Kanjuruhan itu tidak perlu.
“Menurut saya itu berlebihan dan tidak perlu, kalau kata anak-anak sekarang itu lebay,” ujarnya, Selasa (11/10/2022).
Berdasarkan analisanya, aksi polisi sujud tersebut dinilai berlebihan. Alasannya, peristiwa memilukan hingga menewaskan 132 korban jiwa tersebut bukan level lokal.
4. Polisi diminta autopsi jenazah korban Kanjuruhan
Ketua Panitia Pelaksana Arema FC Abdul Haris mendesak aparat kepolisian melakukan autopsi terhadap jenazah ratusan orang yang meninggal dunia saat tragedi Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, untuk memastikan penyebab kematiannya.
Baca Juga:Sorotan Peristiwa Kemarin Update Kasus dan Pemeriksaan Tersangka Tragedi Kanjuruhan
"Ya, itu untuk usut tuntas semua, biar clear semua harus diketahui penyebabnya," kata Abdul Haris usai diperiksa sebagai tersangka tragedi Kanjuruhan yang mengakibatkan 132 korban jiwa di Mapolda Jatim, Surabaya, Selasa.