Korban Tragedi Kanjuruhan Asal Bawean Gresik Ini Sempat Terkatung-katung di Rumah Warga

Salah satu korban Tragedi Kanjuruhan Malang seorang mahasiswi asal Bawean Gresik, namanya Deby Fadhilah (21). Ia mengalami luka-luka akibat pristiwa itu.

Muhammad Taufiq
Sabtu, 08 Oktober 2022 | 16:06 WIB
Korban Tragedi Kanjuruhan Asal Bawean Gresik Ini Sempat Terkatung-katung di Rumah Warga
Mahasiswi korban Tragedi Kanjuruhan Malang asal Bawean Gresik [Foto: Beritajatim]

SuaraMalang.id - Salah satu korban Tragedi Kanjuruhan Malang seorang mahasiswi asal Bawean Gresik, namanya Deby Fadhilah (21). Ia mengalami luka-luka akibat pristiwa itu.

Mahasiswi asal Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, Gresik, tersebu mengalami iritasi mata akibat tembakan gas air mata. Selain itu, kakinya juga bengkak.

Korban sebenarnya sempat mendapat perawatan di Puskesmas Kepanjen, Malang. Selain mengalami gangguan di matanya, kaki Deby bengkak akibat terinjak-injak.

Dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Deby bercerita saat kejadian dia hendak keluar di pintu 14 usai pertandingan. Malangnya, sebelum menuju pintu keluar, tiba-tiba sudah ada tembakan gas air mata dari oknum petugas.

Baca Juga:Mirip Tragedi Kanjuruhan, Awal Mula Tembakan Gas Air Mata ke Suporter di Argentina hingga Satu Orang Tewas

Deby langsung lemas lantaran menghirup gas air mata. Dia lalu dilarikan ke Puskesmas Kepanjen. Tetapi, dia mendapat perawatan di Puskesman Kepanjeng hanya semalam saja. Dia dipulangkan lantaran banyak pasien yang datang dengan kondisi lebih parah.

Deby sendiri tidak memberitahu orangtuanya jika menjadi korban tragedi di Stadion Stadion Kanjuruhan. Ditambah lagi, namanya tidak tercantum dalam data resmi korban yang berada di posko.

Akhirnya dia menelepon keluarganya dalam kondisi kepepet karena sudah dirawat berhari-hari di rumah warga. Pihak keluarga Deby yang ada di Gresik kaget dan langsung menjemput Deby ke Kepanjen, Malang.

Usai dari Kepanjen, Malang. Deby langsung dibawa ke Gresik dan menjalani rawat jalan di RS Semen Gresik. Mengetahui warganya ada yang kembali menjadi korban, Pemkab Gresik langsung bergerak cepat. Membawa Deby menuju RSUD Ibnu Sina Gresik.

Saat menjelang perawatan, Deby mengalami bengkak di bagian bola mata hingga berwarna gelap karena efek gas air mata.

Baca Juga:Tak Hanya di Malang, Tragedi di Dunia Sepak Bola juga Dialami oleh Deretan Negara ini

“Tadi sudah dibawa ke RSUD Ibnu Sina Gresik, alhamdulilah kondisinya membaik langsung mendapat perawatan intensif di RSUD Ibnu Sina,” ujar Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah (Bu Min), Sabtu (8/10/2022).

Dari pengakuannya, Deby ternyata tidak sendiri, dia bersama kedua temannya yang berasal dari Bawean saat menonton Arema melawan Persebaya. Kedua temannya bernama Waniya dan Siti Nursakina. Mereka berdua berasal dari Desa Tanjungori, Kecamatan Tambak. Mereka mengalami luka ringan. Hanya lecet di bagian kaki karena terinjak saat keluar stadion.

“Semua biaya pengobatan gratis ditanggung Pemkab Gresik,” kata Wakil Bupati perempuan pertama di Kabupaten Gresik ini.

Selain Deby, warga Gresik lainnya yang menjadi korban tragedi di Stadion Kanjuruhan bernama M. Refo (19) warga Manyar mengalami patah kaki saat menyelamatkan balita di stadion. Sementara korban yang meninggal bernama Hadiyatus Tsaniah, warga Desa Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini