SuaraMalang.id - Empati dan keprihatinan terhadap para korban Tragedi Kanjuruhan masih terus mengalir dari berbagai kalangan. Terbaru, ratusan umat lintas agama menggelar doa bersama di Kompleks Stadion Kanjuruhan Malang, Jumat (07/10/2022).
Kasubag TU Kantor Kementerian Agama Kabupaten Malang, Sonhaji, mengatakan bahwa doa lintas agama itu merupakan bentuk empati kepada saudara-saudara Aremania yang meninggal dunia dalam tragedi tersebut.
Dalam tragedi di Kanjuruhan tersebut sebanyak 448 orang menjadi korban dan 131 di antaranya meninggal dunia kemudian sisanya mengalami luka-luka akibat tragedi tersebut.
"Kita ini diinisiasi dari teman-teman lintas agama, tujuannya adalah untuk memberikan rasa empati kita kepada saudara-saudara kita khususnya Aremania dan Aremanita yang kemarin menjadi korban," kata Sonhaji dikutip dari ANTARA.
Sonhaji menjelaskan, umat lintas agama yang mengikuti doa bersama tersebut datang dari enam agama yakni Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha dan Konghucu. Ia berharap, doa bersama tersebut bisa diikuti oleh umat lintas agama yang ada di wilayah lain.
Menurutnya, memberikan doa bagi seseorang yang sudah meninggal dunia tersebut nantinya akan menjadi bekal untuk para korban tersebut. Ia berharap para korban tragedi Kanjuruhan mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.
"Mudah-mudahan mereka tenang di sana dan mendapatkan tempat terbaik," ujarnya.
Doa umat lintas agama tersebut digelar di depan patung singa di area Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Sementara untuk ritual keagamaan lain bagi agama Hindu dan Budha, tetap akan dilanjutkan sesuai dengan kepercayaan masing-masing.
Selain itu, masyarakat juga masih banyak yang mengunjungi Pintu 13 Stadion Kanjuruhan untuk mendoakan kerabat mereka yang meninggal dunia pada 1 Oktober 2022 tersebut. Pada Pintu 13 tersebut, dilaporkan merupakan tempat yang paling banyak menyebabkan korban meninggal dunia.
Dalam tragedi Kanjuruhan tersebut, polisi menetapkan enam orang tersangka yang dianggap melakukan kealpaan hingga menyebabkan meninggalnya seseorang. Salah satu dari enam tersangka tersebut adalah Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) berinisal AHL.
- 1
- 2