Lilin Duka Cita Menyala di Pelabuhan Muncar Banyuwangi, Bersamai Doa Untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang menjadi duka seluruh insan sepak bola tanah air.

Muhammad Taufiq
Selasa, 04 Oktober 2022 | 08:30 WIB
Lilin Duka Cita Menyala di Pelabuhan Muncar Banyuwangi, Bersamai Doa Untuk Korban Tragedi Kanjuruhan
Lilin dan doa bersama untuk koban Tragedi Kanjuruhan dari Banyuwangi [SuaraMalang/Achmad Hafid Nurhabibi]

SuaraMalang.id - Tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang menjadi duka seluruh insan sepak bola tanah air. Nyaris seluruh elemen merasa terpukul atas insiden yang menewaskan ratusan aremania tersebut.

Satu persatu simpati masyarakat bermunculan, mereka berdoa dengan cara masing-masing untuk ketenangan arwah para suporter yang gugur di Kanjuruhan Malang.

Seperti yang tampak di Pelabuhan Ikan Muncar, Banyuwangi, muda-mudi berkumpul sejenak, menyalakan lilin sembari memanjakan doa terbaik bagi korban Tragedi kanjuruhan 1 Oktober 2022.

Mereka berasal dari latar belakang yang berbeda, dari kalangan religius hadir Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Muncar, kemudian ada Laros Jenggirat, Skuadra Lasblang, Bonek Muncar, Aremania Muncar, Komunitas Buana Kasih, Team Gero, Komunitas Seniman Jalanan, dan Para Tokoh Pemuda.

Baca Juga:Kapolri Naikkan Pangkat Dua Anggota Polri yang Gugur saat Tragedi Kanjuruhan

"Malam ini, kami Aliansi Pemuda Muncar Bersatu menggelar aksi belasungkawa dan solidaritas atas meninggalnya suporter aremania-aremanita di Kanjuruhan Malang," kata Arif Wibowo, Koordinator aksi belasungkawa, Senin (3/10/2022).

Tak hanya lilin, mereka juga membawa selebaran bertuliskan kata duka sebagai bentuk solidaritas antar sesama pemuda sekaligus sesama warga Jawa Timur.

'Duka Malang Duka Indonesia', 'Tak Ada Sepak Bola Seharga Nyawa', begitulah bunyi sejumlah selebaran tersebut yang menggambarkan betapa mendalamnya kisah pilu berujung maut di Kanjuruhan.

"Kegiatan ini sebagai bentuk solidaritas sesama pemuda untuk menjaga kerukunan dan kedamaian. Insiden Kanjuruhan malang semoga tidak terulang lagi di dunia persepakbolaan tanah air," cetus Arif.

Dalam Perkumpulan sederhana tersebut, mereka juga tidak sedang mencari atau ingin menggali kesalahan orang lain, namun mereka fokus untuk mengambil hikmah terbaik atas kejadian ini. Mereka percaya setiap apapun yang telah terjadi pasti ada hikmah besar di baliknya.

Baca Juga:Anggota Polsek Srandakan Mengaku Lalai Soal Cuitan Tak Pantas Terkait Tragedi Kanjuruhan, Kini Ditahan Selama 21 Hari

"Kita tidak sedang mencari siapa yg salah dalam tragedi ini. Tapi setidaknya insiden ini menjadi evaluasi dan introspeksi diri kita semua untuk menjaga keutuhan NKRI," imbuh Ahmadi Nur Panji atau yang akrab disapa Gus Mayor.

Kontributor : Achmad Hafid Nurhabibi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini