Sanksi Akibat Tragedi Kanjuruhan, Arema FC Dilarang Bermain di Kanjuruhan Sampai Akhir Musim

Arema Malang mendapat sanksi keras dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Klub berjuluk Singo Edan itu, dilarang bermain di stadion Kanjuruhan.

Muhammad Taufiq
Senin, 03 Oktober 2022 | 07:56 WIB
Sanksi Akibat Tragedi Kanjuruhan, Arema FC Dilarang Bermain di Kanjuruhan Sampai Akhir Musim
Sebuah mobil polisi rusak di lapangan Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam, akibat kericuhan yang terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya. ANTARA/Vicki Febrianto

SuaraMalang.id - Arema Malang mendapat sanksi keras dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Klub berjuluk Singo Edan itu, dilarang bermain di stadion Kanjuruhan. Itu akan dijalani klub berlambang kepala singa tersebut sampai akhir musim nanti.

Sanksi itu diberikan merupakan ujung dari tragedi maut di stadion kebanggaan Arema. Karena kejadian itu, 125 orang meninggal dunia. Ketika itu, klub tersebut menjamu Persebaya Surabaya. Namun, berujung kekalahan bagi tuan rumah. Dengan skor 3-2.

"Kami akan menurunkan tim untuk menelusuri kejadian ini. Bisa saja, hukuman itu bertambah. Jadi, kita tunggu hasilnya saja nanti," kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, usai rapat koordinasi di Pendopo Bupati Kabupaten Malang, Minggu (2/10/2022).

Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali meminta agar PSSI agar membenahi diri. Agar, kejadian serupa tidak terjadi.

Baca Juga:Bendera Merah Putih Berpita Hitam 'Berkibar' di Laga Real Madrid vs Osasuna, Berduka untuk Tragedi Kanjuruhan

"Kami meminta agar PSSI lebih membenahi diri, apa yang harus dibenahi. Untuk hasil rapatnya tadi, kita belum bisa langsung simpulkan sekarang," ucapnya.

Hari itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa langsung mendatangi para korban di dua rumah sakit. Di RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang dan Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang. Di sana, dirinya memberikan bantuan kepada keluarga korban sebesar Rp 5 juta.

Mantan Menteri Sosial RI itu juga mendatangi kediaman korban yang meninggal. "Kami semua tentu merasakan duka yang sangat mendalam. Jawa Timur berduka bangsa Indonesia juga berduka dan dunia olahraga kita juga berduka," ucapnya.

Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang PMK Muhadjir Effendy menegaskan bahwa, saat ini yang menjadi fokus utama adalah penangan korban selamat. Ia berjanji akan menangani peristiwa ini hingga tuntas.

"Ini sekarang kita tahap darurat insiden dulu. Kita tangani secara tuntas. Kita tangani dulu ini yang jadi korban, kita tuntaskan dulu," tegasnya. Ia juga mengimbau kepada Bupati dan Walikota yang warganya menjadi korban insiden ini, untuk memberikan perhatian dan santunan kepada mereka.

Baca Juga:Firasat Ayah Aremania Asal Jombang Korban Meninggal Tragedi di Kajuruhan Malang

Sementara itu, Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo memastikan, jumlah korban saat ini adalah 448 orang. Luka ringan sebanyak 302 orang dan luka ringan 21 orang. Jendral bintang empat itu berjanji akan membuat tim untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

"Hasilnya pasti akan kita umumkan di publik. Kami, membawa tim untuk mengusut kasus ini. Termasuk SOP keamanan yang dilakukan saat melakukan pengamanan pertandingan itu. jadi, saya mohon bersabar dulu," ujarnya menambahkan.

Kontributor : Yuliharto Simon Christian Yeremia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini