SuaraMalang.id - Direktur Rumah Sakit Saiful Anwar Malang dr. Kohar Santoso mengungkap penyebab korban meninggal akibat Tragedi Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022).
Dijelaskannya, berdasarkan 17 jenazah yang diterima Rumah Sakit Saiful Anwar Malang, mayoritas korban meninggal akibat trauma pada bagian kepala dan dada.
"Trauma di kepala dan dada karena terinjak. Berdesakan, terjatuh lalu (terinjak) tertekan dadanya,' kata dia, Minggu (2/10/2022).
Hingga saat ini, total ada 8 korban yang menjalani perawatan. "Empat korban luka ringan dan empat luka berat," sambung dia.
Baca Juga:Lewat Instagram, Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana Minta Maaf dan Mengutuk Kerusuhan
Ia melanjutkan, 17 jenazah telah proses identifikasi berdasarkan sidik jari. Selanjutnya dimandikan dan pengafanan.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, meski telah teridentifikasi, masih perlu verifikasi dengan pihak keluarga korban.
"Kerja cepat antar rumah sakit di Malang luar biasa, tadi sudah rapat dan mencarikan solusi untuk tindakan sesuai tingkat luka," kata dia.
"Kita akan maksimalkan penanganan korban," imbuhnya.
Disinggung mengenai jumlah total korban, Khofifah menyatakan masih terus melakukan sinkronisasi.
"Data yang sudah tersinkronkan 129 meninggal dunia, pada jam 9.30 pagi tadi, Tapi masih akan menyinkronkan," jelasnya.
Polisi juga meninggal
Sebelumnya, dalam tragedi berdarah di Kanjuruhan ini, Kepala Polda Jatim Irjen Nico Afinta menyebut 127 orang meninggal dan 180 orang masih menjalani perawatan.
Dia menyebut dari 127 korban meninggal, dua di antaranya merupakan polisi yang bertugas saat kejadian. Dari jumlah itu, 34 orang meninggal saat berada di stadion, sementara sisanya di rumah sakit.
"Dalam kejadian itu, telah meninggal 127 orang, dua di antaranya adalah anggota Polri," kata Nico seperti dilansir Antara pada Minggu (2/10/2022) pagi.
Selain korban meniggal, Nico mengemukakan, kurang lebih 180 orang Aremania masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit tersebut. Selain korban jiwa, juga tercatat 13 unit kendaraan rusak, 10 di antaranya milik Polri.
"Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan. Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan," tambahnya.
Kerusuhan Aremania ini terjadi setelah Singo Edan kalah dengan skor 2-3 dari tim Bajul Ijo. Kekalahan itu membuat suporter mengamuk dengan turun ke lapangan.
Bentrokan tidak hanya terjadi di dalam stadion, melainkan juga merembet hingga ke luar stadion. Kedua korban masing-masing bernama Brigadir Andik dan Briptu Fajar yang merupakan anggota Polres Trenggalek saat bertugas.
Presiden Arema FC Minta Maaf
Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana akhirnya buka suara terkait tragedi kerusuhan usai Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya yang menelan ratusan korban jiwa, Sabtu (1/10/2022) malam.
Melalui keterangan di akun instagram pribadinya @juragan_99, ia menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Malang Raya.
"Sebagai Presiden Arema FC, saya meminta maaf yang tulus kepada seluruh warga malang raya yg terdampak atas kejadian ini," tulisnya seperti dikutip dari keterangan unggahan tersebut.
Ia juga mengutuk keras kerusuhan yang menelan ratusan korban jiwa itu.
"saya sangat prihatin dan mengutuk keras kerusuhan di stadion Kanjuruhan yang mengakibatkan seratusan lebih korban jiwa," lanjutnya.
Pria yang mendapat julukan Juragan 99 itu juga menyampaikan belasungkawa kepada seluruh keluarga korban.
"Saya turut merasakan duka yang mendalam dan berbelasungkawa untuk para Aremania dan Aremanita yang menjadi korban dalam musibah Kanjuruhan tadi malam, semoga kepada keluarga yg ditinggalkan diberikan ketabahan," ujarnya.
Ia mengungkapkan, saat ini manajemen Arema FC terus berkoordinasi dengan pusat layanan kesehatan untuk mengurus para korban.
Pihaknya meminta agar diberikan pelayanan yang maksimal dalam penanganan korban luka-luka, dan meminta pusat-pusat layanan kesehatan untuk menyampaikan pembiayaannya kepada manajemen Arema FC.
"Kami juga mendukung penuh pengusutan dan investigasi yang dilakukan pihak kepolisian, dan memohon pihak-pihak untuk menahan diri sampai benar-benar ketemu titik terang permasalahnnya. Tidak ada sepakbola seharga nyawa. Tidak ada! #aremaberduka #stopkekerasan," pungkasnya.
Saat ini, jumlah korban tewas tragedi Kanjuruhan terus bertambah. Data terbaru, korban tewas kini sebanyak 130 orang. Data tersebut bertambah dari yang sebelumnya 127 orang.
Kontributor : Aziz Ramadani