SuaraMalang.id - Bila berkunjung ke SMPN 1 Ponorogo, maka akan ditemui sebuah batu balok berukuran besar. Batu kubus itu disebut-sebut sebagai saksi bisu tewasnya Munawar Muso, tokoh pemberontakan PKI di Madiun.
Balok batu tersebut kini berada di halaman sekolah. Lokasi persisnya tepat di timur lapangan basket. Pada tahun 1948, lokasi tersebut merupakan rumah sakit darurat. Konon, setelah Muso tertembak tentara Pasukan Siliwangi, Ia segera dilarikan ke rumah sakit.
Nah, saat berada di rumah sakit, mayat Muso dibaringkan di batu balok tersebut. Cerita tutur ini berkembangan di kalangan masyarakat sekitar, termasuk yang berkembang di sekolahan.
"Menurut cerita yang berkembang di sekolah, di batu itu tempat menaruh Musso setelah dapat dilumpuhkan dengan ditembak di Desa Semanding," kata salah satu mantan guru SMPN 1 Ponorogo Sumarto, dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Jumat (30/9/2022).
Sumarto menceritakan bahwa usai sampai di rumah sakit itu, penempatan Musso yang diletakkan di sebuah batu itu memang disengaja. Hal itu dilakukan, supaya masyarakat tahu bahwa salah satu tokoh PKI itu dalam keadaan tewas.
"Di letakkan di atas batu di halaman itu memang disengaja. Supaya masyarakat tahu, bahwa gembong TKI Musso telah tewas," katanya.
Baru setelah dipertontonkan kepada masyarakat, jasad Musso yang berada diatas batu itu, selanjutnya dilakukan autopsi. Sumarto kurang tahu persis, apakah usai diotopsi, jasadnya langsung dimakamkan atau dibawa kemana dulu.
"Ya ceritanya setelah dipamerkan ke masyarakat, jasad itu kemudian dilakukan autopsi. Setelah itu, saya juga kurang tahu," katanya menambahkan.
Untuk diketahui sebelumnya, Musso dikenal saat PKI melakukan pemberontakan di Madiun. Kejadian yang menewaskan puluhan bahkan ratusan orang itu, terjadi pada tahun 1948. Tak ayal, pemberontakan di kota Brem itu juga merembet ke daerah-daerah sekitarnya. Seperti di Magetan, Ponorogo, Dan Trenggalek.
Baca Juga:Tragedi Madiun 1948: Sejarah Kelam, Narasi Alternatif dan Rekonsiliasi
Namun, setelah beberapa minggu melakukan pemberontakan di Madiun dan daerah sekitarnya, pasukan PKI itu akhirnya bisa ditumpas oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) divisi Siliwangi. Bahkan pimpinannya yang akrab dipanggil Musso, bisa dilumpuhkan dengan ditembak.
- 1
- 2