Kemarin Perampok Sadis Cekik Korbannya di Banyuwangi sampai Ribut Tabloid Anies di Malang

Kasus perampokan sadis terjadi di Banyuwangi mewarnai pemberitaan kemarin, Kamis (29/09/2022).

Muhammad Taufiq
Jum'at, 30 September 2022 | 08:53 WIB
Kemarin Perampok Sadis Cekik Korbannya di Banyuwangi sampai Ribut Tabloid Anies di Malang
Ilustrasi pengeroyokan ustadz. [Istimewa]

SuaraMalang.id - Kasus perampokan sadis terjadi di Banyuwangi mewarnai pemberitaan kemarin, Kamis (29/09/2022). Selain itu sejumlah peristiwa lain mewarnai pemberitaan di Malang Raya.

Berikut ini sejumlah peristiwa lain tersebut:

1. Perampok sadis di Banyuwangi

Unit Reskrim Polsek Tegalsari berhasil membeku seorang pelaku perampokan sadis yang merupakan buron berbulan-bulan.

Baca Juga:Viral Video Laki-laki Pukul Kepala Perempuan di Taman Merjosari Kota Malang

Pelaku adalah Poniran (32) warga Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi.

Pria tersebut selama ini menjadi buronan selama 6 bulan lamanya, seperti diberitakan SuaraJatimPost.com--jaringan SuaraMalang.id.

Kapolsek Tegalsari AKP Pudji Wahyono mengatakan, insiden perampokan itu terjadi pada 13 Maret 2022 lalu.

2. Beredar tabloid Anies di Masjid Malang

Bawaslu Kota Malang telah selesai mengkaji heboh KBA News tersebar di Masjid Al Amin Kelurahan Bakalan Krajan. Tabloid berisi prestasi Anies Baswedan itu dipastikan tidak terbukti melanggar aturan tentang pemilihan umum (pemilu).

Baca Juga:Rekomendasi Tempat Wisata di Kota Batu, Mulai Paralayang Hingga Goa Pinus

Diketahui sebelumnya, viral tabloid Anies Baswedan diduga sengaja disebar di Masjid Al-Amin Kota Malang. Bahkan mengundang reaksi Wali Kota Malang Sutiaji.

Ia menyayangkan urusan politik masuk ke rumah ibadah.

"Jangan membawa dan menarik-narik urusan yang berbau politik ke tempat ibadah. Walaupun itu domainnya ibadah masing-masing," ujar Sutiaji, Senin (19/9/2022).

3. Terungkap kasus pembunuhan mahasiswi UNEJ

Hasil autopsi jenazah mahasiswi Universitas Negeri Jember (UNEJ) menyebut kalau kematian PP bukan karena diracun atau dianiaya.

Seperti dijelaskan Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo. Menurut dia, mahasiswi D3 Kesekertariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNEJ itu meninggal secara wajar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini