SuaraMalang.id - Raffi Dimas Baddar mahasiswa asal Pasuruan yang hilang di Bukit Krapyak, Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Tubuhnya tergeletak di dasar air sungai Kletek.
Lokasi penemuan jasad Dimas ini diketahui merupakan sebuah air terjun yang saat ini dalam kondisi kering. Dimas diduga terjatuh dari ketinggian 60 meter. Sebelum terjatuh, disinyalir mahasiswa berusia 20 tahun itu juga sempat tersesat saat akan kembali ke lokasi camping.
"Dia mengalami accident dan akhirnya tidak bisa bergerak lagi. Tapi sebelumnya dia tersesat dulu," kata Humas SAR Surabaya Saiful Hasan, Selasa (27/9/2022).
Disampaikan Hasan, dugaan korban tersesat dan jatuh ke jurang ini lantaran lokasi penemuan jasad Dimas berada diluar koordinat pencarian sebelumnya. Menurutnya, Dimas diduga tersesat saat hendak turun dari petilasan Brawijaya, dimana lokasi terakhir Dimas terlihat survivor lain.
Baca Juga:Dimas Ditemukan Tewas, Evakuasi dari Bukit Krapyak Bakal Lama Sebab Medannya Sulit
"Saat korban mencoba turun, justru tersesat dan akhirnya terjatuh. Dia ketemu sungai ini dan gak bisa keluar, kecuali dia menyusuri sungai itu," ungkap pria yang biasa disapa Bagong ini.
Sejauh ini, proses evakuasi sudah dilakukan. Terjalnya jalur menuju ke tempat ditemukannya tubuh Dimas, membuat Tim SAR harus bekerja ekstra keras dan hati-hati. Lantaran mereka harus mengangkat jenazah Dimas dari jurang sedalam kurang lebih 60 meter.
"Lokasinya sangat terjal, jadi memang butuh ekstra kehati-hatian untuk angkat tubuhnya ke atas," ujar Bagong.
Sementara itu, untuk menaikan tubuh jasad Dimas, Tim SAR akan menggunakan teknik single rope technique (SRT). Saat ini, sekitar 33 orang dalam Tim SAR gabungan yang melakukan upaya evakuasi jasad mahasiswa semester 3 fakultas Teknik Mesin Universitas Wijaya Putra Surabaya ini.
"Saat ini sedang dilakukan proses evakuasi dari dasar jurang dengan menggunakan teknik SRT. Kepada seluruh pihak yang mendukung pelaksanaan Operasi SAR Krapyak 2.0 ini kami sampaikan terima kasih," sambung Komandan Basarnas Surabaya, Octaviano.
Baca Juga:Mahasiswa Pasuruan Hilang di Bukit Krapyak Mojokerto Ditemukan Sudah Tewas
Raffi Dimas Baddar (20) dilaporkan hilang saat nge-camp di kawasan wisata Bukit Krapyak, Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, pada Minggu (11/9) lalu. Mahasiswa Universitas Wijaya Putra Surabaya itu hilang saat berkemah bersama teman-temannya.
Upaya pencarian terhadap survivor asal Desa Pekoren, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan kemudian dilakukan. Tak hanya para relawan, tim Basarnas Surabaya serta unsur TNI dan Polri juga terjun langsung dan turut melakukan penyusuran.
Sebanyak 85 orang personel dikerahkan guna mencari keberadaan Dimas. Pada hari kelima pencarian, sebuah petunjuk ditemukan. Dimas sempat terlihat survivor lain di sekitar Petilasan Brawijaya. Bahkan, keberadaan Dimas sempat terekam video yang diambil survivor lain pada Minggu (11/9) pukul 06.00 WIB.
Akan tetapi hingga hari ke-7 pencarian, Tim SAR tidak menemukan tanda-tanda keberadaan Dimas. Hingga akhirnya, pencarian pun resmi dihentikan pada Senin (19/9).
Kemudian pada Minggu (25/9), sejumlah relawan yang tergabung dalam FPRB Mojokerto, kembali melakukan upaya pencarian. Pencarian ini bersifat mandiri, meski di dalamnya terdapat petugas dari Basarnas Surabaya. Rencananya pencarian akan dilakukan hingga 2 Oktober mendatang.
Hingga akhirnya, Tim SAR gabungan berhasil menemukan keberadaan Dimas, setelah sebelumnya menemukan sendal slop survivor itu. Dimas ditemukan sudah meninggal dunia di dasar sungai Kletek yang kondisinya kering.
Kontributor : Zen Arivin