Padahal, pendapatan sehari-harinya dari layanan transportasi umum itu, ia hanya mendapatkan keuntungan rata-rata sekitar Rp. 200.000 per hari.
"Jadi kalau sudah dipotong BBM, makan, dan setor ke perusahaan, kami kadang hanya membawa pulang Rp. 20 ribu per hari. Eh, ternyata malah harga BBM sekarang dinaikkan lagi. Makan apa kita sama keluarga," keluhnya.
Dengan kondisi itu, ia mengaku sedih dengan kebijakan BBM yang dinaikkan oleh pemerintah saat ini.
"Kalau kami berharapnya, BBM diturunkan kembali seperti sebelumnya (5.150 per liter)," tuturnya.
Ditanya terkait Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diwacanakan pemerintah, ia berharap juga bisa mendapatkan.
"Kami belum tahu adanya wacana itu (BLT). Tapi kalau ada saya juga ingin punya kesempatan mendapatkan juga. Selama ini saya belum pernah dapat," katanya menambahkan.