Ahli Toksikologi Sebut Nikotin Bermanfaat Bila Dikonsumsi Tepat dengan Cara Rendah Risiko

Ahli Toksikologi Sebut Nikotin Bermanfaat Bila Dikonsumsi Tepat dengan Cara Rendah RisikoBanyak orang yang paranoid dengan nikotin.

Muhammad Taufiq
Sabtu, 13 Agustus 2022 | 14:50 WIB
Ahli Toksikologi Sebut Nikotin Bermanfaat Bila Dikonsumsi Tepat dengan Cara Rendah Risiko
Ilustrasi nikotin. (Shutterstock)

SuaraMalang.id - Ahli Toksikologi Sebut Nikotin Bermanfaat Bila Dikonsumsi Tepat dengan Cara Rendah RisikoBanyak orang yang paranoid dengan nikotin, terutama orang-orang yang tidak merokok. Namun begitu, sebenarnya Nikotin juga ada manfaatnya bagi tubuh.

Seperti disampaikan Ahli Toksikologi dan akademisi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Shoim Hidayat. Ia mengatakan nikotin sebetulnya memiliki beragam manfaat bagi tubuh manusia.

Asalkan, kata dia melanjutkan, dikonsumsi dalam jumlah tepat dan dengan cara yang rendah risiko. Manfaat Nikotin ini teruma bagus bagi orang yang sedang depresi.

"Misalnya, bagi orang yang sedang depresi, nikotin bisa membantu mengurangi rasa depresi yang sedang dihadapi," kata Shoim dikutip dari Antara, Sabtu (13/08/2022).

Baca Juga:Ahli: Jika Dikonsumsi dengan Tepat, Nikotin Bisa Membantu Atasi Stres

Ia menambahkan nikotin juga bisa membantu mengeluarkan hormon-hormon yang dapat menimbulkan rasa senang dan mencegah sejumlah penyakit yang berhubungan dengan kinerja otak manusia seperti alzeimer dan parkinson.

Terlepas dari sejumlah manfaat yang ada, sama seperti bahan kimia lainnya, nikotin tak lepas dari pandangan negatif.

Kendati demikian, risiko nikotin bisa ditekan jika konsumsinya dijaga dalam dosis yang wajar serta dikonsumsi dengan cara yang lebih rendah risiko.

Salah satu praktik konsumsi nikotin yang lebih rendah risiko daripada melalui rokok adalah dengan memanfaatkan produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik, dan kantong nikotin.

Berdasarkan sejumlah hasil kajian ilmiah, baik di dalam dan luar negeri, produk tembakau alternatif memiliki risiko hingga 90 persen - 95 persen lebih rendah dibandingkan rokok.

Baca Juga:Manfaat Nikotin untuk Kesehatan, Ternyata Bisa Mencegah Penyakit yang Berhubungan dengan Kinerja Otak

Untuk menghantarkan nikotin dari rokok, rokok dibakar yang suhunya bisa mencapai lebih dari 600 derajat. Proses pembakaran itu menghasilkan asap yang dapat memicu berbagai penyakit berbahaya.

Sementara itu, nikotin yang dihantarkan melalui produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik dan produk tembakau dipanaskan, dilakukan melalui proses pemanasan dan tidak menghasilkan asap.

"Jadi, produk tembakau alternatif itu memiliki risiko rata-rata 90 persen lebih rendah daripada rokok karena produk ini tidak melalui proses pembakaran," terang Shoim.

Efektivitas nikotin pada produk tembakau alternatif dalam mengintervensi kondisi seseorang dengan kondisi kesehatan mental telah dibuktikan dalam sebuah penelitian oleh Founder Center of Excellence for the Acceleration of Harm Reduction (CoEHAR) dari University of Catania Italy, Ricardo Polossa dan kawan-kawan terhadap 40 orang pasien skizofrenia.

Ricardo menyampaikan fakta ini dalam salah satu kegiatan Global Forum on Nicotine (GFN) yang bertema Benefits of Nicotine baru-baru ini.

Mengutip hasil studi yang dipublikasikan pada laman National Institute of Health, sebuah institusi riset medis di bawah naungan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat, prevalensi merokok pada pasien skizofrenia jauh lebih tinggi dibanding orang dewasa pada umumnya.

Namun, ketika diperkenalkan dengan produk tembakau alternatif, pasien skizofrenia tak hanya bisa beralih sepenuhnya dari rokok, tetapi juga tidak mengalami perburukan gejala psikotik selama penelitian meskipun dokter mengurangi dosis obat antipsikotik yang mereka konsumsi.

"Jadi, secara keseluruhan, kita memperbaiki kualitas hidup mereka dan mengurangi dosis obat antipsikotik," jelas Ricardo.

Kendati demikian, temuan ini merupakan hasil dari pilot project dengan melibatkan pasien dalam jumlah terbatas.

Pihaknya pun saat ini tengah mereplikasi studi yang sama dengan melibatkan lebih banyak partisipan lagi untuk menggali lebih dalam manfaat produk tembakau alternatif bagi perokok dewasa. ANTARA

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini