SuaraMalang.id - Korea Utara (Korut) menegaskan siap berkonfrontasi dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat saat keamanannya terancam.
Hal ini ditegaskan Pemimpin Korut Kim Jong Un. Ia bahkan mengancam Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan militernya akan menghadapi penghancuran jika melakukan "upaya berbahaya" seperti serangan pendahuluan terhadap Pyongyang.
Ancaman itu disampaikan Jong Un saat memperingati gencatan senjata yang menghentikan Perang Korea. Kim bahkan menyebut nama Presiden Korsel sebanyak tiga kali dan mencap militernya sebagai gangster.
Hal itu merujuk pada strategi yang dinyatakan Selatan untuk melawan ancaman nuklir dan rudal Korut melalui penguatan kemampuan serangan pendahuluan "Kill Chain".
Baca Juga:Kim Jong Un Ancam Korea Selatan Jika Lakukan Serangan Pendahuluan
"Upaya berbahaya seperti itu akan segera dihukum oleh kekuatan yang kuat, dan pemerintahan Yoon Seok Yeol dan militernya akan dihancurkan," kata Kim, dikutip dari Antara, Rabu (28/07/2022).
Ini merupakan kemunculan Jong Un di depan umum untuk pertama kalinya dalam 19 hari bersama istrinya Ri Sol Ju.
Menyebut Yoon hanya dengan nama tanpa gelar resmi presiden, Kim mengatakan Pyongyang tidak akan lagi mentolerir semua "pernyataan tidak masuk akal" dari militer Korsel.
Korut bahkan memperingatkan bahwa Selatan akan membayar harga tertentu jika perilaku seperti itu terus berlanjut.
Pernyataan itu merupakan tanggapan resmi pertama Kim terhadap pemerintahan Yoon yang menggantikan pemerintahan liberal Moon Jae-in pada Mei lalu.
Baca Juga:Kim Jong Un Ancam Presiden Korea Selatan, Sebut Militer Korsel Gangster
Selain itu, Kim menekankan bahwa rezimnya "sepenuhnya siap" untuk setiap konfrontasi militer dengan Amerika Serikat, merujuk pada latihan militer AS dengan Korsel.
Dia berulang kali mengatakan tentang pencegah perang nuklir Korut dan mengancam akan menggunakannya jika perlu, meskipun dia tidak memberikan petunjuk konkret apakah atau kapan rezim rahasianya akan melakukan uji coba nuklir lagi.
"Standar ganda AS, yang secara menyesatkan melabeli semua tindakan kita sehari-hari sebagai provokasi dan ancaman sambil mengadakan latihan bersama skala besar yang secara serius mengancam keamanan nasional kita, secara harfiah adalah perilaku seperti preman yang mendorong hubungan Korea Utara-AS ke konflik dan ke titik yang tidak dapat diubah," kata Kim.
Angkatan bersenjata Korut sepenuhnya siap untuk menanggapi setiap krisis dan penangkal nuklirnya juga siap untuk menggunakan kekuatannya "dengan tepat, akurat, dan cepat" sesuai dengan misinya, ujar Kim.