Penolakan Hanan Attaki Dimediasi Wabup Jember Gus Firjaun: Dengan Legowo Panitia Menggagalkan Konser Langit

Wabup Gus Firjaun mengatakan pihaknya telah bertemu dengan Majelis Gaul yang merupakan penyelenggara acara Konser Langit di kantor Pemkab Jember, Kamis (22/7/2022).

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Jum'at, 22 Juli 2022 | 20:10 WIB
Penolakan Hanan Attaki Dimediasi Wabup Jember Gus Firjaun: Dengan Legowo Panitia Menggagalkan Konser Langit
Wakil Bupati Jember Gus Firjaun terkait penolakan Hanan Attaki. [Foto: Suaraindonesia]

SuaraMalang.id - Wakil Bupati Jember Muhammad Balya Firjaun Barlaman memediasi protes dan penolakan rencana Konser Langit menghadirkan Hanan Attaki, pada 29 Juli mendatang. 

Wabup Gus Firjaun mengatakan pihaknya telah bertemu dengan Majelis Gaul yang merupakan penyelenggara acara Konser Langit di kantor Pemkab Jember, Kamis (21/7/2022).

“Kami meminta untuk tidak diadakan di Jember, dan mereka sudah memahami itu. Tetap akan jalan, kalau di luar Jember ya monggo silakan. Dari pihak panitia, dengan legowo, dengan besar hati, menggagalkan pelaksanaan Konser Langit,” katanya, mengutip dari Beritajatim.com jejaring Suara.com, Jumat (22/7/2022).

Gus Firjaun menambahkan, penolakan datang dari Nahdlatul Ulama (NU) dan Gerakan Pemuda Ansor.

Baca Juga:Konser Langit Ustaz Hanan Attaki di Jember Batal Digelar, Dituding Sebar Paham HTI

“Muhammadiyah tidak mempersoalkan. Kalau yang lain secara lisan banyak (mempersoalkan). Bahkan ada yang agak ekstrem, ‘kalau diteruskan kami akan hentikan tengah Jalan’. Ini kan tidak bagus,” katanya.

“Masyarakat melihat rekam jejak UH (Ustaz Hanan Attaki). Sampeyan lihat sendiri bagaimana dia di media sosial. Ada yang bilang eks HTI (Hizbut Tahrir Indonesia), macam-macamlah,” kata Firjaun.

“(Jadi) bukan persoalan majelisnya, bukan persoalan pengadaan pengajiannya, tapi narasumbernya. Karena mungkin di satu daerah, narasumber tidak ada resistensinya. Tapi di Jember mungkin sebagian masyarakat belum begitu mengenal UH (Ustaz Hanan Attaki), sehingga kami mengedepankan prinsip dar’u al-mafâsid muqaddamun ‘alâ jalbi al-mashâlih, bahwa menghindari risiko lebih dulu diutamakan daripada mendatangkan kemanfaatan,” kata Firjaun.

Terpisah, pendiri Majelis Gaul yang juga penyelenggara acara Konser Langit, Hutri Agus Prayogo, tidak terlalu ambil pusing dengan pembatalan Konser Langit di Jember.

“Alhamdulillah, kami bahagia, kami sesuai dengan asas kami: cinta dan ketulusan. Kami ikut tariqoh dakwah Wali Songo. Dakwah itu merangkul, bukan memukul. Catat. Itu poin penting,” katanya.

Baca Juga:Buku Dari Halliday Hingga Hanan Attaki, Generasi Milenial Membincang Generasi Z

“Kami juga bukan kaum barbar, kami milenial. Kami Gen Z. Sehingga (sesuai) keputusan rapat, kami berkomitmen aman, damai, sentosa. Kalau sudah begitu, kami tidak akan lanjutkan (Konser Langit) di Jember. Tapi, sesuai pernyataan Bapak Wabup, di kota-kota lain ya monggo tidak ada masalah,” kata Hutri.

Hutri membantah jika Hanan Attaki adalah anggota HTI.

“Ini sudah terklarifikasi, bahwa Ustaz Hanan Attaki tidak masuk dalam daftar 100 dai (pendakwah) radikal. Tidak masuk HTI, tak masuk apa. Ini orang Pemuda Pancasila. Kok dikira HTI?” katanya.

Tema ceramah Hanan Attaki sebenarnya juga tidak menyinggung hal kontroversial.

“Ceramah beliau berkisar masalah hati,” katanya.

Namun pihaknya memilih mengalah.

“Kami tidak akan membalas. Kami tetap akan cinta dan tulus kepada teman-teman Banser, Bapak-Bapak di Pemkab. Kami anak baik-baik. Kami tetap akan berfokus pada agenda-agenda berikutnya, dan sekali lagi kami taat aturan,” kata Hutri.

“Kami tidak mau ribet, kami bukan kaum ruwet. Kalau ada yang tidak rido, memaksakan kehendaknya, buat apa sesama anak bangsa, sesama agama, ngapain bertengkar. Kami memilih mengalah. Ini agenda nasional, ada 250 kota. Di kota lain aman,” kata Hutri lagi.

Hutri mengatakan, tak ada yang ditutup-tutupi olehnya soal Konser Langit ini sejak awal.

“Kami open minded sejak awal. Semua rundown, semua susunan acara, semua pendanaan, semua konsep, sudah kami bongkar di awal,” katanya. S

ebelum acara digelar, izin dari Dinas Kepemudaan dan Olahraga Jember untuk menempati GOR PKPSO sudah terbit.

Rencananya, jika tak dibatalkan, Konser Langit akan dimulai pada pukul lima sore menunggu peserta berkumpul sembari menampilkan pertunjukan hadrah yang melantunkan salawat Nabi. Memasuki magrib, salat berjemaah akan dipimpin Habib Nizar bin Husni Alawiyah. Usai salat magrib, ada acara pembacaan Ratibul Haddad, yakni kumpulan bacaan ayat Al-Quran, salawat, zikir, dan doa yang disusun oleh ulama bernama Allamah Al-Habib Abdullah bin Alwy Al-Haddad, seorang keturunan Nabi Muhammad SAW.

Hutri sebenarnya berencana mengundang ulama Jember, Gus Baiqun Purnomo, untuk memimpin doa dan zikir bersama.

“Tapi karena muncul situasi panas begini, ya kami tahan dulu,” katanya.

Sebelum berceramah, Hanan Attaki akan menjadi imam salat Isya. Rencananya, Majelis Gaul akan mengundang Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak dan Bupati Hendy Siswanto untuk memberikan sambutan.

“Dua bulan lalu undangan sudah kami kirimkan ke protokoler,” katanya.

Sebelum acara inti dimulai, ada acara seremonial menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

“Cek di Youtube, di mana-mana tempat, setiap Konser Langit selalu ada lagu kebangsaan Indonesia Raya dan bendera merah-putih,” kata Hutri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini