SuaraMalang.id - Nama Kiai Muhammad Muchtar Mu'thi jadi sorotan publik imbas kasus pencabulan yang menjerat anaknya, Moch Subchi Al Tsani.
Kiai Muchtar merupakan sosok pendiri Pondok Pesantren Shiddiqiyyah, Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Berikut profil Muhammad Muchtar Mu'thi.
Kiai Muchammad Muchtar Mu'thi, merupakan tokoh agama yang juga seorang mursyid Thoriqoh Shiddiqiyah. Ia merupakan sosok yang disegani dan sangat berpengaruh dengan memiliki jemaah yang diklaim mencapai 5 (lima) juta orang.
Tokoh agama yang dikenal banyak orang dengan nama Kiai Tar ini memiliki garis keturunan keluarga tokoh agama. Ia merupakan putra dari seorang Kiai di Ploso, Kabupaten Jombang yang bernama H Abdul Mu'thi. H Abdul Mu'thi merupakan putra dari pendiri Pesantren Kedungturi yang bernama Kiai Ahmad Syuhada.
Baca Juga:Kronologi Kasus Mas Bechi Anak Kiai Tersangka Pencabulan, Jadi DPO Masih Dilindungi Ayah
Kiai Tar lahir di Desa Losari, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang pada Minggu Kliwon, 14 Oktober 1928 atau 28 Rabiul Awal 1347 H. Kiai Tar merupakan putra ke 6 (enam) dari H Achmad Mu'thi dengan istri Nyai Nasichah. Bisa dibilang Kiai Tar adalah anak ke 12 dari total 17 anak H Achmad Mu'thi dari 2 (dua) pernikahannya.
Kiai Tar Kecil
Berasal dari keluarga dengan background pesantren, Tar kecil sangat akrab dengan ilmu agama. Tidak terlepas pula dengan berbagai pelajaran pengetahuan umum yang ia dapatkan. Hal tersebut tidak terlepas dari didikan sang ayahandanya, H Achmad Mu'thi.
Pendidikan Kiai tar dilakoninya di dua pesantren besar di Jombang. Yakni, Ponpes Darul Ulum, Rejoso dan Ponpes Bahrul Ulum, Tambakberas. Pendidikan pesantren dijalaninya saat menginjak usia remaja.
Ternyata pendidikan Kiai Tar tidak semulus yang dibayangkan. Di Ponpes Darul Ulum, Rejoso, Kiai Tar menempuh pendidikan hanya 6 bulan. Sedangkan di Ponpes Bahrul Ulum, Tambakberas hanya ditempuh selama 8 bulan.
Ternyata, selama di Pesantren Rejoso, dirinya dikenal sebagai santri yang nakal, beberapa masalah kerap dilakukannya baik berupa pembangkangan maupun provokasi hingga berujung pada dikeluarkannya dari Ponpes tersebut.
- 1
- 2