SuaraMalang.id - Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (FKH UGM) Prof Wayan Tunas Artama mengimbau masyarakat mewaspadai kemungkinan tak terduga.
Kendati demikian, Ia berharap masyarakat tidak khawatir berlebihan dengan kasus cacar monyet atau monkeypox yang sempat mewabah di Inggris pada Mei 2022.
"Edukasi dan peningkatan kewaspadaan masyarakat terhadap faktor risiko dapat dijadikan strategi utama untuk menurunkan paparan terhadap virus cacar monyet," katanya mengutip dari Antara, Senin (6/6/2022).
Menurut dia upaya pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari kontak langsung dengan orang bergejala cacar monyet.
Baca Juga:Kasus Cacar Monyet Capai 700 Lebih di 27 Negara, WHO: Ini Sangat Kritis!
Gejala penyakit cacar monyet pada manusia, kata dia, memiliki kemiripan dengan penyakit cacar, antara lain muncul demam di atas 38,5 derajat Celcius, lemah, menggigil dengan atau tanpa keringat, nyeri tenggorokan dan batuk, pegal-pegal, pembengkakan kelenjar limfa, serta sakit kepala.
Berikutnya diikuti dengan kemunculan ruam makular-papular berbatas jelas, vesikular, pustular, hingga lesi berkeropeng.
"Masa inkubasi cacar monyet berkisar enam hingga 13 hari," kata dia.
Ia menjelaskan cacar monyet merupakan penyakit zoonosis yang menular dari hewan ke manusia saat mengonsumsi atau melakukan kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.
Cacar monyet, kata dia, ditransmisikan melalui berbagai jenis satwa liar dari hewan pengerat seperti tikus dan tupai dan primata yaitu kera dan monyet.
Penularan secara kontak langsung, kata dia, juga dapat terjadi antarhewan.
- 1
- 2