Sementara itu, Juru Bicara Pengadilan Negeri Malang Mohammad Indarto mengatakan bahwa para saksi yang dihadirkan dan sudah mengetahui isi BAP memang sudah selayaknya. Hal Itu dikarenakan isi BAP merupakan hasil keterangan saksi pada saat diperiksa oleh penyidik.
"Tanggapan kami, untuk saksi yang mengetahui keterangan di BAP, memang selayaknya dan sepatutnya sudah tahu. Dia diperiksa di depan penyidik dan keterangannya pasti sama, apa yang diberikan penyidik dan di persidangan," katanya.
Jaksa penuntut umum Kejaksaan Negeri Kota Batu menjerat terdakwa JE yang merupakan pemilik Sekolah Selamat Pagi Indonesia Kota Batu dengan pasal alternatif. Terdakwa terancam hukuman penjara minimal 3 tahun dan maksimal 15 tahun.
JE didakwa dengan sejumlah pasal yakni, pertama, Pasal 81 ayat (1) juncto Pasal 76 D Undang-Undang tentang Perlindungan Anak jo. Pasal 64 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Baca Juga:Bayi Diduga Dibuang Orang Tua, Ditemukan Warga Dalam Kantong Kresek, Kondisinya Mengenaskan
Selain itu, Pasal 81 ayat (2) UU Perlindungan Anak jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP, Pasal 82 ayat (1) jo. Pasal 76e UU Perlindungan Anak jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP dan Pasal 294 ayat (2) ke-2 KUH jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP.
Dalam berkas dakwaan yang dibacakan oleh JPU, yang menjadi korban dugaan kekerasan seksual satu orang saksi korban dengan inisial SDS. Hal tersebut merupakan fakta persidangan yang saat ini berjalan. ANTARA