SuaraMalang.id - Harga daging ayam dan telur di Banyuwangi naik sejak tiga hari terakhir. Isu ini mewarnai pemberitaan di Malang kemarin, Senin (30/05/2022).
Selain itu, harga telur di daerah itu juga naik. Kenaikan harga ini imbas dari terganggunya rantai suplai barang kepada para pedagang di pasar.
Nah, berikut ini sejumlah berita yang ramai menjadi sorotan kemarin:
1. Harga daging mulai naik di Banyuwangi
Baca Juga:Rencana BLT Pemerintah Ditolak Buruh: Cuma Jadi Ladang Korupsi Pejabat!
Buat para emak-emak di Banyuwangi saat ini merasakan kenaikan harga daging ayam dan telur di sejumlah pasar tradisional.
Untuk harga daging ayam potong misalnya. Harganya kini mencapai Rp 32 ribu, naik Rp 2 ribu dari harga sebelumnya sebesar Rp 30 ribu.
Seperti diungkapkan pedagang Pasar Banyuwangi Handayani (51). Ia mengatakan kenaikan harga daging ayam terjadi sejak Jumat (27/5/2022) lalu.
"Naik Rp 2 ribu. Sebelumnya hanya Rp 30 ribu per kilogramnya. Kenaikan sejak 3 hari lalu," kata Yani sapaan akrabnya, Senin (30/5/2022).
3. Jatim mulai alami kelangkaan kambing
Baca Juga:Ketersediaan Daging Segar Cukup tapi Harga Melonjak, Wawali Jogja Minta Disdag Telusuri Sebabnya
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyarankan masyarakat agar mengganti hewan kurban kambing menjadi domba di momen Idul Adha nanti.
Hal ini ditengarai karena stok hewan kurban di Jawa Timur untuk kambing mengalami kekurangan.
"Masyarakat yang dulu misalkan menggunakan kambing untuk hewan kurban dikonversi menjadi domba," kata dia sesuai koordinasi percepatan penanganan wabah PMK di Kota Malang, Senin (30/5/2022).
Berdasarkan catatan Khofifah, kambing yang telah terkonfirmasi dan memenuhi persyaratan untuk dikurbankan kurang 120 ribu dari prediksi jumlah kebutuhan Idul Adha 2022.
4. Seorang nenek tewas tenggelam
Salmi (75), seorang nenek asal Kota Semarang Jawa Tengah ditemukan tewas mengambang di Sungai Desa Wangkal Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo Jawa Timur.
Ia merupakan warga Desa Pringsari Kecamatan Pringarus Semarang. Niatnya mau liburan ke Probolinggo, namun si nenek malah ditemukan tidak bernyawa di dalam sungai.
Untuk kronologisnya, diceritakan kalau awalnya nenek ini bersama anak dan cucunya berkunjung ke Dusun Kedungkajar Desa Wangkal Kecamatan Gading.
Saat itu Ia datang untuk menghadiri acara seribu hari meninggal besan korban. Setibanya di rumah besan, korban yang sudah sekitar satu tahun mengalami pikun, keluar rumah tanpa pamit.
4. Korupsi Bosda di Probolinggo
Kasus dugaan tindak pidana korupsi program Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) di Kota Probolinggo berhasil diungkap Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat.
Dugaan korupsi ini terjadi di Dinas Pendidikan (Diknas). Sebanyak tiga pejabat dinas telah ditetapkan sebagai tersangka bersama satu orang lagi direktur sebuah perusahaan swasta yang menjadi rekanan dinas.
Para tersangka ini adalah, inisial M (selaku pengguna anggaran pada Disdikbud Kota Probolinggo), AB (selaku PPTK Disdikbud Kota Probolinggo), BWR (selaku Kabid Pendidikan Dasar Disdikbud Kota Probolinggo) dan ES Direktur CV Mitra Widyatama (selaku penyedia) sebagai tersangka.
Mereka disangkakan telah korupsi dan melakukan penyalahgunaan wewenang pada penggandaan program peningkatan mutu dan akses pendidikan kegiatan belanja barang dan jasa Bosda satuan pendidikan dasar jenjang Sekolah Dasar dan SMP pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo tahun anggaran 2020.