Dor! Pelaku Begal di Pasuruan Ditembak Gegara Serang Polisi Pakai Bondet

Polisi terpaksa menembak begal karena melawan saat akan ditangkap.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Selasa, 12 April 2022 | 15:23 WIB
Dor! Pelaku Begal di Pasuruan Ditembak Gegara Serang Polisi Pakai Bondet
Ilustrasi begal Pasuruan. (Suara/Iqbal)

SuaraMalang.id - Komplotan begal yang beraksi di Kabupaten Pasuruan Jawa Timur diringkus. Polisi terpaksa menembak salah satu pelaku begal karena menyerang menggunakan bom ikan alias bondet dan senjata tajam.

Total ada tiga pelaku begal yang tertangkap, yakni Saiful, Salam, dan Rio Setiawan. Mereka warga Desa Sapulantai, Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan.

Polisi terpaksa menembak kaki Saiful karena melawan saat akan ditangkap.

“Saat hendak diamankan anggota dilempari dengan bondet. Tak hanya itu pelaku juga mengacungkan celuritnya, sehingga kami harus melakukan tindakan dengan menembak kaki pelaku,” ujar Kasat Reskrim Polres Pasuruan, AKP Adhi Putranto mengutip Beritajatim.com, Selasa (12/4/2022).

Baca Juga:Diserang saat Antar Nasi Ibu, Korban Begal jadi Tersangka karena Bunuh 2 Pelaku Begal yang Menyerangnya

Dalam menjalankan aksinya, lanjut AKP Adhi, ketiga begal ini berkelompok yang berisi tujuh orang. Sehingga tersisa empat orang begal yang masih buron.

Sementara ketiga pelaku yang tertangkap diketahui merupakan residivis tindak pencurian motor. Saiful sudah empat kali tertangkap, sedangkan untuk Salam dan Rio berurusan dengan polisi sebanyak dua kali.

Mereka bertiga sudah melakukan aksinya di 26 titik di wilayah Timur Pasuruan.

“Pelaku sudah melakukan aksinya ini di 26 titik Kabupaten Pasuruan Timur. Seperti halnya Nongkojajar, Pasrepan, Kejayan,” lanjut Adhi.

Adhi juga mengatakan, bahwa ketiganya saat dites urine positif sabu. Pelaku menggunakan sabu saat hendak melakukan aksinya. Pelaku dikenakan Pasal 365 KUHP tentang tindak pidana pencurian dengan kekerasan. 

Baca Juga:Pelaku Begal Payudara yang Meresahkan Warga Gorontalo Ditangkap Polisi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini