SuaraMalang.id - Pendistribusian minyak goreng curah di Kota Malang diwarnai amukan seorang ibu-ibu, Kamis (24/3/2022).
Di tengah-tengah pengisian jurigen dari tangki truk, terpantau ibu-ibu memprotes bahwa pembagian minyak goreng curah itu tidak adil.
Ibu-ibu berkerudung itu pun langsung meminta penjelasan ke salah satu petugas dengan marah-marah.
"Gak boleh gini ini mas. Yang pasar lain ini 1700 liter. Ini kok Pasar Bunul gak segitu. Harus sama," kata salah satu ibu-ibu itu ke petugas pendistribusian minyak goreng curah di Pasar Bunul Kota Malang, Kamis (24/3/2022).
Baca Juga:Pengamat: Pemerintah Gagal Keluarkan Kebijakan Ideal untuk Minyak Goreng
"Gak adil itu jangan toko besar China-china dikasih besar jangan. Toko-toko kecil itu pedagang kecil itu meskipun dua atau tiga liter harus dapat semua. Kalau masalah minyak ini ya gak masalah orang kaya, semua orang butuh," tegasnya.
Saat dikonfirmasi nama ibu itu adalah Hj. Nari. Dia mengaku sebagai koordinator pedagang Pasar Bunul.
Pedagang ayam potong ini, mengaku pendistribusian minyak goreng curah dari Dinas Koperasi Perdagangan dan Perindustrian Kota Malang ini tidak adil.
"Nah di Pasar Bunul ini kok gak dikasih sama. Kalau 6000 liter pembagiannya harus dibagi empat pasar ya 1500 liter-an semua. Kalau tidak rata ya saya tidak mau," ujarnya dikonfirmasi di lokasi, Kamis (24/3/2022).
Nari pun menjelaskan, dia memperjuangkan keadilan itu karena dia mengaku diprotes para pedagang-pedagang di Pasar Bunul.
Baca Juga:Antrean Minyak Goreng Curah di Kota Jogja, Dibatasi Hanya Dapat 5 Liter
"Tadi itu saya seperti ditempeleng ngalor ngidul (kena protes sana-sini) lah ini pedagang Pasar Bunul katanya gak 1500. Ya saya kroscek Pasar Lesanpuro 1700 liter kok bisa. Ini yang saya gak mau jadi saya protes," tutur dia.