SuaraMalang.id - Seorang wanita tanpa identitas tewas akibat tertabrak Kereta Api Sri Tanjung relasi Ketapang-Yogyakarta, Rabu (23/4/2022). Insiden ini terjadi di lintasan kereta api Kelurahan Boyolangu, Kecamatan Giri, Banyuwangi, sekitar pukul 07.00 Wib.
Saksi Hanipan (40) menuturkan korban sempat berjalan melintasi rel kereta api. Melihat ada seorang wanita berjalan di rel, sejumlah warga sempat meneriaki atau memperingatkannya. Namun, wanita tersebut seperti tidak mendengar teriakan peringatan dari warga.
"Dia berjalan dari arah utara, kita sudah teriak mengingatkan, tapi tidak didengar, sepertinya pendengarannya agak terganggu," kata Hanipah.
Akhirnya kecelakaan tak terhindar, wanita tersebut tersambar lokomotif KA Sri Tanjung hingga terseret sekitar 50 meter.
Baca Juga:Kejanggalan Jatuhnya Pesawat China Eastern Diungkap: Tak Ada Satupun Penumpang Ditemukan
"Saat kereta api semakin dekat, wanita itu sepertinya sadar dan mencoba berlari menyelamatkan diri, tapi tidak bisa, akhirnya tertabrak," ujarnya.
Warga berbondong-bondong ke lokasi kejadian dan menutupi jasad korban dengan daun pisang. Namun tak satupun warga mengenali korban, bahkan identitas juga tidak ditemukan.
Selanjutnya aparat dari Polsek Giri dan Puskesmas Mojopanggung Banyuwangi kemudian datang ke TKP untuk melakukan evakuasi.
Korban yang identitasnya belum diketahui sekarang sudah dibawa ke kamar mayat RSUD Blambangan Banyuwangi.
Sementara itu Manajer Humas PT KAI Daop 9 Jember, Tohari membenarkan terjadinya kecelakaan tersebut. Menurut dia, berdasarkan laporan dari masinis Kereta Api Sri Tanjung Relasi Banyuwangi- Yogyakarta. Peristiwa tertabrakanya seorang wanita itu terjadi pada kilometer 8+900 antara Stasiun Argopuro- Stasiun Banyuwangi Kota.
Baca Juga:Marc Marquez Alami Diplopia, Benarkah Kecelakaan Motor Dapat Menyebabkan Gangguan Mata?
"Peristiwa itu terjadi pada pukul :07.00 wib pada saat Kereta Api Sritanjung melintas di jalur tersebut. Korban tidak beridentitas sehingga saat ini jenazahnya sudah dievakuasi ke RSUD Blambangan Banyuwangi," ujar Tohari
Tohari berharap peristiwa ini menjadi perhatian dan pelajaran penting bagi masyarakat yang bermukim di sekitar jalur Kereta Api maupun masyarakat pada umumnya.
Kata dia, jalur kereta api bukan jalan umum yang setiap saat bisa dilewati. Karena jalur kereta api sangat berbahaya, Jika sewaktu- waktu Kereta Api melintas akan membahayakan jiwa
"Kami berharap dengan peristiwa ini bisa menjadi pelajaran penting bagi masyarakat terutama masyarakat yang bermukin di sekitar jalur rel Kereta Api. Sebab jalur rel Kereta Api bukan jalan umum. Sehingga tidak bisa digunakan untuk aktivitas sehari -hari meski hanya sekedar duduk- duduk terlebih lagi untuk berolahraga. Itu sangat berbahaya," pungkas Tohari
Kontributor: Achmad Hafid Nurhabibi