SuaraMalang.id - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menegaskan menolak seruan agar mempermudah pemberian visa bagi pengungsi Ukraina. Inggris mengklaim pihaknya murah hati tapi tetap perlu mengawasi siapa-siapa saja yang datang ke Britania.
Inggris menuai kritikan pedas lantaran dituding tak berkontribusi cukup banyak. Bahkan dinilai jauh tertinggal dibandingkan negara-negara di Eropa lainnya dalam menangani krisis kemanusiaan akibat invasi Rusia tersebut.
Terhadap kritik tersebut, Johnson mengatakan, "Kami adalah negara yang sangat, sangat murah hati. Tapi yang kami inginkan adalah pengendalian dan kami ingin bisa melakukan pemeriksaan," katanya kepada para wartawan seperti diberitakan Antara, Selasa (8/3/2022).
"Menurut saya, sikap itu masuk akal dengan melihat apa yang sedang berlangsung di Ukraina untuk memastikan bahwa kami punya kemampuan dasar untuk memeriksa siapa aja yang datang." imbuhnya.
Baca Juga:Dikecam Banyak Orang, Inggris Tegaskan Tidak Memberikan Kemudahan Visa untuk Pengungsi Ukraina
Pemerintah Inggris telah dihujani kecaman oleh kalangan lembaga amal, parlemen oposisi, serta Prancis karena bersikeras bahwa pengungsi harus punya visa.
Karena sikap tersebut, sejumlah pengungsi Ukraina terjebak di Kota Calais, Prancis, dan tidak bisa masuk ke Inggris.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan ada lebih dari 1,5 juta orang yang sudah meninggalkan Ukraina sejak Rusia membombardir negara tetangganya itu.
Menurut PBB, ratusan ribu orang membanjiri Polandia, Romania, Slovakia, dan negara-negara lainnya.
Uni Eropa, sementara itu, sudah sepakat untuk mengeluarkan izin tinggal sementara bagi para warga Ukraina yang pergi menyelamatkan diri dari invasi.
Baca Juga:Gara-gara Perang Rusia-Ukraina, Nilai Tukar Rupiah Anjlok
Uni Eropa juga sepakat memberi para pengungsi kesempatan mendapatkan pekerjaan, fasilitas kesejahteraan sosial, dan perumahan untuk selama tiga tahun.
Inggris sendiri sudah mengumumkan skema visa bagi pengungsi yang sudah punya keluarga atau penanggung jawab di negara itu.
Menurut laporan media pada akhir pekan, Inggris sejauh ini baru mengeluarkan sekitar 50 visa bagi warga Ukraina. Jumlah itu dibantah Johnson.
Kementerian dalam negeri Inggris kemudian mengatakan bahwa sudah 300 visa diterbitkan di bawah skema tersebut.
Kemendagri juga mengatakan pihaknya menambah petugas untuk memenuhi peningkatan jumlah jadwal permohonan visa. Sumber: Reuters