PBB Melaporkan Ada 64 Warga Sipil Tewas Imbas Invasi Rusia ke Ukraina

Kantor Koordinasi untuk Urusan Kemanusiaan PBB melaporkan ada 240 warga sipil jadi korban serangan militer Rusia di Ukraina.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Minggu, 27 Februari 2022 | 20:17 WIB
PBB Melaporkan Ada 64 Warga Sipil Tewas Imbas Invasi Rusia ke Ukraina
Seorang wanita membersihkan puing-puing di sebuah bangunan tempat tinggal yang rusak akibat serangan militer Rusia di Jalan Koshytsa, Kyiv, Ukraina, Jumat (25/2/20220). [Daniel LEAL / AFP]

SuaraMalang.id - PBB melaporkan sebanyak 240 warga sipil jadi korban invasi Rusia ke Ukraina. Sementara, sedikitnya 160.000 warga mengungsi.

"Hingga 26 Februari pukul 17.00 waktu setempat OHCHR (Kantor PBB untuk HAM) mengumumkan bahwa sedikitnya 240 warga sipil menjadi korban, termasuk setidaknya 64 orang tewas," demikian laporan Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA)  atau Kantor Koordinasi untuk Urusan Kemanusiaan PBB, seperti diberitakan Antara, Minggu (27/2/2022).

OCHA melanjutkan, jumlah korban yang sebenarnya kemungkinan jauh lebih banyak. Sedangkan kerusakan pada infrastruktur sipil menyebabkan ratusan ribu orang tidak mendapatkan aliran listrik dan air.

"Ratusan rumah rusak atau hancur, sementara jembatan-jembatan dan jalanan dihantam oleh tembakan mortir yang menyebabkan sejumlah komunitas tidak dapat mengakses pasar," katanya.

Baca Juga:Protes Invasi, Polandia dan Swedia Tolak Tanding Lawan Timnas Rusia

Badan pengungsi PBB melaporkan, lebih dari 160.000 warga mengungsi ke wilayah lain di dalam negeri dan lebih dari 116.000 orang terpaksa menyelamatkan diri ke negara-negara tetangga.

"Badan-badan PBB dan mitra kemanusiaan untuk sementara terpaksa tidak beroperasi lantaran situasi keamanan yang semakin parah," kata OCHA.

"PBB dan mitranya mempertahankan kehadiran mereka di seluruh negeri dan tetap berkomitmen untuk bertahan di lapangan serta merespons keperluan kemanusiaan yang terus bertambah dan risiko perlindungan begitu situasinya memungkinkan," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini