SuaraMalang.id - Sebanyak 14 lembaga pendidikan di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, ditutup sementara akibat puluhan murid dan gurunya terpapar virus corona atau COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo Dwi Herman Susilo mengatakan dari 14 lembaga pendidikan mulai jenjang SD, SMP dan SMA/SMK yang siswa serta gurunya terinfeksi virus mengalami gejala ringan, yakni flu, demam dan batuk.
"Sejauh ini siswa dan siswi SD/SMP/SMA/SMK yang terpapar COVID-19 gejalanya ringan. Jadi, mereka cukup hanya isolasi mandiri di rumah saja," katanya mengutip dari Antara, Jumat (18/2/2022).
Dijelaskannya, jumlah 14 lembaga pendidikan yang muridnya terpapar virus corona merupakan akumulasi sejak akhir Januari lalu. Persisnya saat lonjakan kasus penyebaran COVID-19.
Belasan lembaga pendidikan yang ditutup sementara tersebut kini menjalani proses pembelajaran secara daring, untuk menghindari penyebaran virus corona lebih meluas lagi.
"Dari 14 sekolah yang ditutup sementara karena murid dan gurunya terpapar itu, terdiri dari 8 sekolah dasar, dan 1 SMP, dan 5 SMK/SMA," katanya.
Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Situbondo telah mengeluarkan surat edaran untuk memperkuat protokol kesehatan, mulai memakai masker, menghindari kerumunan, cuci tangan, serta mengurangi mobilitas.
Tidak hanya itu, protkol kesehatan di semua sekolah juga diperketat, mulai tempat cuci tangan memadai dengan menyesuaikan kebutuhan siswa.
"Bagi yang belum vaksin, khususnya lansia dan anak usia 6-11 tahun kami berharap segera melakukan vaksinasi untuk kekebalan tubuh," tutur Dwi Herma Susilo.
Baca Juga:Kemenkes: 3 Persen Kematian Akibat COVID-19 Omicron Merupakan Balita 0-5 Tahun
Data diperoleh, kasus COVID-19 di Kabupaten Situbondo setiap hari terus bertambah, dan bahkan pada Rabu 16 Februari 2022, tambahan kasus sebanyak 108 orang, Kamis (17/2) 73 orang, sehingga total kasus aktif sampai saat ini tercatat sebanyak 324 orang, 13 orang di antaranya dirawat di rumah sakit, dan sisanya isolasi mandiri.