SuaraMalang.id - Peristiwa mengerikan terjadi di Negara Bagian Oaxaca, Meksiko. Seorang jurnalis ditembak hingga tewas, pada Kamis (10/2/2022). Korban adalah jurnalis independen dari NoticiasWeb Heber Lopez.
Lopez yang bekerja di kota pelabuhan Salina Cruz pernah mendapat ancaman pembunuhan pada 2019, seperti dilansir sejumlah media lokal.
"Jurnalis itu kerap menulis tentang politik dan korupsi di kalangan pemerintah daerah," kata direktur RCP Noticias Rodolfo Canseco kepada Reuters.
"Dia diserang di studio rekaman miliknya," tulis RCP Noticias di media sosial seperti diberitakan Antara, Jumat (11/2/2022).
Baca Juga:AJI Desak Komisi Yudisial Awasi Sidang Kasus Kekerasan Jurnalis Nurhadi di PN Surabaya
Peristiwa itu menjadi insiden terbaru dalam serangkaian kematian jurnalis yang memicu anggota dewan Amerika Serikat untuk menekan Meksiko agar meningkatkan perlindungan.
Kematiannya menjadi yang terbaru dalam serangan terhadap jurnalis di Meksiko dalam beberapa pekan terakhir. Selama Januari saja, tiga jurnalis dan satu pekerja media tewas dan seorang mantan jurnalis juga tewas pada Sabtu malam.
Menurut Jaksa Agung Oaxaca, dua orang telah diamankan terkait kasus tersebut meski penyelidikan masih berlangsung.
Senator AS Tim Kaine dan Marco Rubio pada Selasa mendesak Meksiko agar berbuat lebih banyak untuk melindungi awak media. Mereka mengkritik Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador lantaran mengecam para pengkritiknya di media.
Menurut kelompok HAM Article 19, sekitar 145 jurnalis di Meksiko tewas selama 2000-2021, menjadikan negara itu sebagai salah satu tempat paling mematikan di dunia bagi pekerja pers.
Baca Juga:AJI Desak Komisi Yudisial Awasi Persidangan Kasus Kekerasan Jurnalis Nurhadi
Lewat Twitter, Article 19 meminta program federal Meksiko yang melindungi jurnalis untuk menghubungi "kontak anggota keluarga, kerabat dan rekan (Lopez) secepat mungkin guna memberikan langkah perlindungan yang diperlukan".
Sumber: Reuters