Jangan Buru-buru Percaya, Kenali Mitos Inhaler Bagi Para Penderita Asma

Bagi para penderita asma, inhales biasanya akan selalu dibawa ke manapun pergi. Inhaler ini penting buat jaga-jaga ketika kondisi tertentu.

Muhammad Taufiq
Jum'at, 14 Januari 2022 | 15:53 WIB
Jangan Buru-buru Percaya, Kenali Mitos Inhaler Bagi Para Penderita Asma
Steroid inhaler (Freepik)

SuaraMalang.id - Bagi para penderita asma, inhales biasanya akan selalu dibawa ke manapun pergi. Inhaler ini penting buat jaga-jaga ketika kondisi tertentu.

Inhaler merupakan obat yang diberikan langsung ke dalam saluran napas melalui penghisapan. Obat inhaler ini terdiri dari berbagai jenis sesuai dengan yang diresepkan oleh dokter, terutama pelega (reliever) dan pengontrol (controller).

Penggunaan alat ini tentu menjadi salah satu cara paling penting dalam pengobatan asma. Akan tetapi, beberapa orang masih percaya dengan mitos bahwa inhaler dapat membuat ketagihan hingga mengandung steroid.

Nah, bicara mitos inhaler ini, Dr. Vikas Mittal, associate director, pulmonology and sleep, Max Super Specialty Hospital, Shalimar Bagh, India, memiliki mengungkapnya lewat Indian Express, Jumat (14/01/2022).

Baca Juga:Waspada, Iniah Alasan Penderita Asma Harus Menghindari Paparan Asap Rokok

Inhaler mengandung steroid yang bisa membahayakan?

Faktanya, banyak orang mengkaitkan steroid dengan efek berbahayanya seperti pertumbuhan terhambat, tulang lemah, dan lainnya. Inhaler memiliki steroid dalam dosis mikrogram (µg) yaitu 1.000 kali lebih sedikit daripada dosis miligram (mg) dalam steroid oral.

Selain itu, inhaler diberikan langsung ke saluran napas dan tidak langsung diserap dalam tubuh sehingga memiliki efek samping yang minimal dibandingkan jika diberikan dalam bentuk tablet.

Steroid merupakan bagian integral dalam meredakan gejala asma, karena asma adalah penyakit inflamasi. Sebaliknya, jika steroid tidak digunakan untuk mencegah asma yang memburuk, ini dapat mempengaruhi pertumbuhan anak dan menyebabkan masalah jangka panjang.

Apakah obat oral lebih efektif daripada inhaler?

Baca Juga:Pakai Inhaler untuk Asma Bisa Sebabkan Efek Samping Serius, Ini Saran NHS!

Faktanya, berbagai studi dan penelitian menunjukkan bahwa obat oral kurang efektif karena membutuhkan waktu lebih lama untuk bekerja saat serangan asma, sementara inhaler memberikan obat langsung ke saluran udara, sehingga dapat memberikan pertolongan cepat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini