SuaraMalang.id - Kabupaten Lumajang diterjang banjir lahar dingin Gunung Semeru, Minggu (2/1/2022). Jembatan darurat terputus akibat bencana alam tersebut.
Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Joko Sambang mengatakan, lahar dingin terpantau memasuki aliran Kali Regoyo pukul 15.00 WIB membawa material batu dan lumpur.
Berdasarkan laporan petugas Pos Pantau Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur menyebutkan getaran banjir terekam dalam seismograf. Persisnya sejak pukul 10.48 WIB hingga 16.02 WIB.
Getaran banjir dengan amplitudo maksimal 38 dan 40 mm (over scala) terekam pada pukul 14.25 WIB. Kemudian, getaran banjir di semua stasiun seismograf terekam cukup besar intensitasnya pukul 15.11 WIB.
Baca Juga:Viral Pasangan Pengantin Naik Perahu di Tengah Banjir di Lamongan
Bahkan getaran banjir masih over skala pada semua seismograf hingga pukul 15.24 WIB.
"Banjir lahar dingin pascaletusan Gunung Semeru disebabkan curah hujan tinggi di seputaran lereng dan sebagian besar di wilayah Kabupaten Lumajang," katanya mengutip dari Antara.
Jalur Curah Kobokan menuju Dusun Sumbersari di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo kembali putus terdampak banjir lahar dingin Gunung Semeru.
"Kemudian meluapnya aliran air dari sungai yang berada di belakang rumah warga Dusun Kamar Kajang di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, dan menggenangi jalan nasional, sehingga jalan tidak bisa dilalui," ujarnya.
Selain itu, masih kata Joko, banjir lahar dingin Semeru mengakibatkan jembatan darurat penghubung Desa Gesang di Kecamatan Tempeh dan Desa Sememu di Kecamatan Pasirian terputus.
Baca Juga:Banjir Merendam Dua Kecamatan di Pamekasan Jelang Tahun Baru 2022
Ia menambahkan, terpantau secara visual dua alat berat pada lokasi tambang rotary terjebak aliran lahar dingin. Namu operator alat berat tersebut berhasil meninggalkan lokasi.
"Petugas akan melanjutkan untuk memantau aliran yang berada di Bondeli, Kampung Renteng, dan Kamar Kajang," ujarnya.