Sumber Perekonomian Luluh Lantak Akibat Erupsi Semeru, Hori Pilih Jadi Relawan Bencana

Sejak erupsi Gunung Semeru memutus Jembatan Gladak Perak Kabupaten Lumajang pada 4 Desember 2021, warung-warung di kawasan setempat tutup total.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Minggu, 19 Desember 2021 | 12:38 WIB
Sumber Perekonomian Luluh Lantak Akibat Erupsi Semeru, Hori Pilih Jadi Relawan Bencana
Hori membersihkan perabotan warungnya yang diselimuti abu vulkanik erupsi Semeru, di kawasan Jembatan Gladak Perak, Lumajang. [Suara.com/Bob Bimantara Leander]

SuaraMalang.id - Sejak erupsi Gunung Semeru memutus Jembatan Gladak Perak Kabupaten Lumajang pada 4 Desember 2021, warung-warung di kawasan setempat tutup total, termasuk warung milik Hori (48).

Kendati demikian, Hori enggan membuka warung di tempat lain yang tidak terdampak erupsi Semeru. Justru dia memutuskan untuk menjadi relawan bencana.

Alih-alih menunggu bantuan, Hori memilih menjadi relawan membantu penanganan erupsi di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.

"Saya jadi relawan karena semua ini terdampak kalau saya menunggu nanti malah lama penanganannya jadi saya memutuskan jadi relawan," kata dia, Minggu (19/12/2021).

Baca Juga:SK Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Semeru Sudah Sampai ke Bupati Lumajang

Pada hari pertama erupsi 4 Desember 2021 lalu, dia berada di warungnya. Hori memastikan dulu bahwa keluarganya dan karyawan warung miliknya yang berusia 18 tahun selamat.

"Hari pertama saya selamatkan dulu di warung. Posisi saya dan rewang (karyawan) saya, ponakan dan enam pelanggan di warung, saya suruh ke atas waktu erupsi. Saya dekap pakai sarung dan tidak panik dulu. Istri saya di rumah dan anak-anak juga saya pastikan selamat," kata dia.

Setelah memastikan keluarganya aman, Hori membantu evakuasi perabotan rumah warga di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, hari kedua pasca erupsi. Sesekali membantu tim SAR mencari korban yang dinyatakan masih hilang.

"Dan saya sesekali juga membantu Kopassus untuk evakuasi korban. Tapi tidak sampai ke Curah Kobokan soalnya berbahaya saya cuma sampai susur sungai sebagian saja lewat Gladak Perak bawah," kata dia.

Istri dan dua anaknya tinggal di rumah mertu yang berada di zona hijau atau aman dari erupsi Semeru.

Baca Juga:Pencarian Korban Letusan Gunung Semeru Resmi Dihentikan

"Istri dan anak-anak sudah aman beberapa hari tinggal di mertua. Saya tinggalnya ya bebas kadang di rumah saya kadang di Gladak Perak. Sesuai kebutuhan membantu relawan," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini