Menilik Kasus Semeru, Begini Proses Terjadinya Erupsi Gunung Berapi

Begini proses terjadinya erupsi gunung berapi.

Risna Halidi
Senin, 06 Desember 2021 | 16:00 WIB
Menilik Kasus Semeru, Begini Proses Terjadinya Erupsi Gunung Berapi
SEbagai ilustrasi: Penampakan semburan abu vulkanik Gunung Raung. [Foto: Rizki Alfian/ TIMES Indonesia]

1. Erupsi Eksplosif
Erupsi ini merupakan proses keluarnya magma gas atau abu disertai tekanan yang sangat kuat sehingga melontarkan material padat dan gas yang berasal dari magma maupun tubuh gunung api ke angkasa.

Erupsi eksplosif inilah yang terkenal sebagai letusan gunung berapi. Dampak yang ditimbulkannya sangatlah besar. Contoh letusan ini adalah erupsi gunung Krakatau dan erupsi gunung Merapi.

2. Erupsi Efusif
Erupsi ini merupakan peristiwa keluarnya magma dalam bentuk lelehan lava. Erupsi efusif terjadi karena tekanan gas magnetiknya tidak terlalu kuat.

Sehingga magma kental dan pijar dari lubang kepundan hanya tumpah mengalir ke lereng-lereng puncak gunung itu. Sehingga dampak yang ditimbulkannya tidak terlalu terasa.

Baca Juga:Gunung Semeru Erupsi, BNPB: Jangan Sampai ada Masyarakat di Area Ini, Masih Berbahaya!

Terdapat tanda-tanda sebelum proses terjadinya erupsi gunung berapi, antara lain yaitu:

  1. Suhu disekitar gunung meningkat
  2. Mata air menjadi kering
  3. Seringnya terjadi gempa vulkanik dengan pusatnya berada di daerah sekitar gunung berapi
  4. Sering mengeluarkan suara gemuruh
  5. Binatang disekitar gunung berimigrasi

Tingkat Isyarat bahaya Gunung berapi di Indonesia:

AWAS: Letusan utama akan segera terjadi hingga daerah yang terancam harus segera dikosongkan

SIAGA: Letusan dapat terjadi dalam 2 minggu hingga sarana darurat disiapkan

WASPADA: Aktivitas magma dan seismik hingga penyuluhan ke masyarakat

Baca Juga:Warga Pekalongan Raya Kirim Telur Asin dan Bawang Merah Bantu Korban Erupsi Gunung Semeru

NORMAL: Tidak ada aktivitas magma hingga pengamatan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini