SuaraMalang.id - Empat pria sedang asyik nyeruput kopi di kedai Pak Rohi, ketika Nur Hasanah, pegawai kedai mendengar suara bergemuruh dari luar. Ternyata Jembatan Perak atau Gladak Perak Pronojiwo diterjang lahar.
Jembatan Penghubung Lumajang-Malang itu hanya berjarak beberapa depa saja dari kedainya Pak Rohi. Di bawah jembatan, lahar di Sungai Besut menerjang apa saja. Arusnya semakin deras dan tinggi.
Kemudian dari kejauhan kepulan abu Semeru membumbung seperti halimun menutupi gunung namun cepat sekali turun, lantas mengubah semuanya menjadi gelap, Sabtu (04/12/2021).
Gerimis kemudian mengguyur. Nurhasanah panik. Ia bergegas mencari mas dan kakaknya, segera diajak menyelamatkan diri. Begitu juga empat pria yang sedari tadi asyik nyeruput kopi. Dan perjamuan pun berakhir.
Baca Juga:Jusuf Kalla Minta PMI Siapkan Roti dan Mie Instan untuk Pengungsi Gunung Semeru
"Gak ada yang mikir apa dan bawa apa-apa. Sepeda motor ada empat (milik pelanggan) ditinggal semua. Kami lari ke atas" kata Nur Hasanah.
Beberapa saat kemudian, dilihatnya Jembatan Perak sepanjang 100 meter itu ambruk diterjang lahar yang semakin deras saja alirannya. Selang berapa lama, lalu turunlah Ia.
"Jembatan putus dan warung saya ini sudah tertutup (abu vulkanik), semuanya," katanya menegaskan saat ditemui suara.com di lokasi.
Sementara itu, dari pantauan wartawan hujan abu masib terjadi di sekitar jembatan. Warga pun masih terlihat mengabadikan putusnya jembatan yang merupakan akses satu-satunya jalan Malang - Lumajang itu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, hingga kini pun arus listrik masih tidak ada di sekitar lokasi.
Baca Juga:10 Warga Korban Letusan Gunung Semeru Belum Bisa Dievakuasi, Ini Alasannya
Sebelumnya, dikabarkan kalau siang Ini Gunung Semeru Kembali Erupsi. Hal ini disampaikan Kabid Pencegahan kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang Wawan Hadi S, mengatakan siang ini Gunung Semeru kembali menunjukkan peningkatan aktivitas.
- 1
- 2