Gemuruh Lahar Semeru dan Akhir Perjamuan di Warung Kopi Pak Rohi

Jembatan Penghubung Lumajang-Malang itu hanya berjarak beberapa depa saja dari kedainya Pak Rohi.

Muhammad Taufiq
Minggu, 05 Desember 2021 | 13:10 WIB
Gemuruh Lahar Semeru dan Akhir Perjamuan di Warung Kopi Pak Rohi
Salah satu warung di Pronojiwo, Kabupaten Lumajang tertutup abu vulkanik erupsi Gunung Semeru, Minggu (5/12/2021). [Suara.com/Bob Bimantara Leander]

SuaraMalang.id - Empat pria sedang asyik nyeruput kopi di kedai Pak Rohi, ketika Nur Hasanah, pegawai kedai mendengar suara bergemuruh dari luar. Ternyata Jembatan Perak atau Gladak Perak Pronojiwo diterjang lahar.

Jembatan Penghubung Lumajang-Malang itu hanya berjarak beberapa depa saja dari kedainya Pak Rohi. Di bawah jembatan, lahar di Sungai Besut menerjang apa saja. Arusnya semakin deras dan tinggi.

Kemudian dari kejauhan kepulan abu Semeru membumbung seperti halimun menutupi gunung namun cepat sekali turun, lantas mengubah semuanya menjadi gelap, Sabtu (04/12/2021).

Gerimis kemudian mengguyur. Nurhasanah panik. Ia bergegas mencari mas dan kakaknya, segera diajak menyelamatkan diri. Begitu juga empat pria yang sedari tadi asyik nyeruput kopi. Dan perjamuan pun berakhir.

Baca Juga:Jusuf Kalla Minta PMI Siapkan Roti dan Mie Instan untuk Pengungsi Gunung Semeru

"Gak ada yang mikir apa dan bawa apa-apa. Sepeda motor ada empat (milik pelanggan) ditinggal semua. Kami lari ke atas" kata Nur Hasanah.

Beberapa saat kemudian, dilihatnya Jembatan Perak sepanjang 100 meter itu ambruk diterjang lahar yang semakin deras saja alirannya. Selang berapa lama, lalu turunlah Ia.

"Jembatan putus dan warung saya ini sudah tertutup (abu vulkanik), semuanya," katanya menegaskan saat ditemui suara.com di lokasi.

Sementara itu, dari pantauan wartawan hujan abu masib terjadi di sekitar jembatan. Warga pun masih terlihat mengabadikan putusnya jembatan yang merupakan akses satu-satunya jalan Malang - Lumajang itu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, hingga kini pun arus listrik masih tidak ada di sekitar lokasi.

Baca Juga:10 Warga Korban Letusan Gunung Semeru Belum Bisa Dievakuasi, Ini Alasannya

Sebelumnya, dikabarkan kalau siang Ini Gunung Semeru Kembali Erupsi. Hal ini disampaikan Kabid Pencegahan kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang Wawan Hadi S, mengatakan siang ini Gunung Semeru kembali menunjukkan peningkatan aktivitas.

Hingga siang ini pukul 10.00 WIB, Semeru masih mengeluarkan abu vulkanik. Warga dan relawan diminta untuk menjauh dari kawasan Curah Kobokan Desa Sembermujur. Hujan abu juga terasa sampai radius belasan kilo meter.

"Tertekam awan panas guguran sekitar pukul 10 siang, dengan amak 37 mm," ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau untuk para relawan lebih waspada. Terutama di kawasan Curah Kobokan Desa Sumbermujur Kecamatan Candipuro Lumajang.

"Relawan kami minta untuk lebih waspada guguran awan panas masih sering terjadi," katanya.

Sementara itu Mistamaruddin, Relawan LPBI NU mengatakan awan pekat menyelimuti disekitaran Desa Penanggal dan Desa Sumbermujur. Seluruh Aktivitas warga dihentikan dan berkumpul di Balai Desa Penanggal Kecamatan Candipuro Lumajang.

"Sekarang mendung pekat, tidak ada aktivitas warga hanya relawan yang melakukan aktivitas," ungkapnya.

Sebelumnya, penanganan dampak letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, sampai saat ini dilaporkan sudah ada 300 kepala keluarga mengungsi.

Kemudian, sebanyak satu warga meninggal dunia, dua orang hilang, delapan sampai sepuluh orang terjebak, 70 orang dibawa ke puskesmas sebab luka bakar, lalu 300 keluarga mengungsi.

Kontributor : Bob Bimantara Leander

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini