SuaraMalang.id - Hujan abu vulkanik juga terjadi di kawasan Malang Raya setelah Gunung Semeru erupsi sore tadi, Sabtu (04/12/2021).
Hal ini disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan saat dikonfirmasi.
Sadono mengatakan berdasarkan laporan sementara ada sejumlah wilayah yang mengalami hujan abu akibat meletusnya Gunung Semeru.
Beberapa wilayah yang mengalami hujan yang disertai abu vulkanik, antara lain adalah Kecamatan Ampelgading, Kecamatan Tirtoyudo, sebagian Kecamatan Wajak dan Kecamatan Bantur.
Baca Juga:Gunung Semeru Erupsi, Warga Diimbau Tak Beraktivitas Dalam Radius 1 Km dari Kawah
"Sejauh ini kondisi aman di Kabupaten Malang," katanya, seperti dikutip dari Antara.
"Untuk wilayah terdampak langsung tidak ada, namun hujan abu dilaporkan terjadi di beberapa wilayah," katanya menambahkan.
Sementara itu, Camat Ampelgading Achmad Sovie menambahkan pada wilayah itu, Kabupaten Malang yang berdekatan dengan Kabupaten Lumajang, saat ini dalam kondisi aman dan tidak terdampak secara langsung dari letusan Gunung Semeru.
"Untuk wilayah Kabupaten Malang kondisi aman karena letusan mengarah ke Lumajang," katanya.
Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3/676 meter dari permukaan laut (mdpl) dilaporkan mengalami peningkatan aktivitas kemudian meletus yang disertai awan panas guguran dan hujan abu vulkanik, kurang lebih pada Sabtu (4/12) pukul 15.20 WIB.
Baca Juga:Bagikan Video Gunung Semeru Erupsi, Melanie Subono Siap Kirim Bantuan
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik dengan guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
Kronologi kejadian yang diamati dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, getaran banjir lahar atau guguran awan panas tercatat terjadi mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter.
Pada pukul 15.10 WIB, PPGA Pos Gunung Sawur kemudian melaporkan visual abu vulkanik dari guguran awan panas sangat jelas teramati mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang. Selain itu, laporan visual dari beberapa titik lokasi juga gelap akibat kabut dari abu vulkanik.
Catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.