SuaraMalang.id - Warga Banyuwangi Jawa Timur ( Jatim ) diminta lebih waspada dengan varian baru Covid-19 bernama B.1.1.1.529 atau Omicron.
Hal ini disampaikan Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Amir Hidayat. Ia mengatakan, virus varian baru ini karakteristiknya lebih masif ketimbang varian delta.
Ditemukan pertama kali di Afrika Selatan dan saat ini menjadi momok menakutkan bagi sejumlah negara di Eropa dan Asia yang sudah memutuskan menutup penerbangan dari Afrika.
"Kita sebenarnya sudah agak tenang, karena vaksinasi di Banyuwangi sudah diatas 70 persen dan sekarang menjadi level 1. Namun di situ kita juga mengkhawatirkan varian baru ini," kata Amir seperti dikutip dari Suarajatimpost.com, jejaring media suara.com, Kamis (2/12/2021).
Baca Juga:Hits Kesehatan: Pasien Varian Omicron Bergejala Ringan, Hingga Metode Deteksi Kemenkes
Ia mencoba mengilas balik, bagaimana waktu virus corona varian Delta masuk ke Banyuwangi. Rumah sakit sampai penuh, aula dipakai untuk perawatan, sampai tempat-tempat di ruang tunggu juga dipakai.
"Itu varian delta, yang varian baru ini jauh lebih cepat daripada varian delta. Ternyata varian baru tersebut terjadi pada 87 persen yang tidak divaksin. Kita agak tenang karena vaksinasi di Banyuwangi sudah lebih 70 persen," katanya.
Amir menyebut, langkah Dinkes dalam menghadapi varian baru Omicron ini ada dua yang ditekankan. Pertama menuntaskan vaksinasi di Banyuwangi dengan target 100 persen. Kedua, tetap penegakan protokol kesehatan.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan, capaian vaksinasi di Banyuwangi per tanggal 1 Desember 2021 telah mencapai 77 persen dosis pertama dan 69,36 persen vaksinasi lansia.
"Kita berharap menjadi 100 persen, karena vaksinasi ini kunci sebenarnya. Sebab varian Omicron ini 87 persen terjadi pada mereka yang tidak di vaksin, kekebalan tubuhnya masih belum terbentuk," kata Amir.
Baca Juga:Terungkap! Ini Metode yang Digunakan Kemenkes untuk Deteksi COVID-19 Varian Omicron
Amir menambahkan, meski warga telah mendapatkan vaksinasi juga diminta agar tetap berhati-hati. Dikarenakan, varian Omicron juga dimungkinkan 13 persen terjadi ada mereka yang telah divaksin.
"Oleh karenanya, kami meminta agar masyarakat patuh dalam menerapkan protokol kesehatan, terutama menggunakan masker saat beraktivitas," katanya.
Dinkes tidak ingin Banyuwangi terjadi gelombang baru Covid-19 dari varian Omicron. Dikarenakan angka Covid-19 di Banyuwangi kini sangat rendah, hanya ada dua kasus yang aktif. "Jangan sampai varian baru ini masuk ke Banyuwangi," ujarnya.
Dinkes Banyuwangi juga telah mempersiapkan diri menghadapi libur Natal dan Tahun Baru. Dimana pada tanggal 24 Desember 2021 seluruh kabupaten menjadi PPKM level 3.
"Kita juga diskusi dengan Satpol PP menghadapi libur Nataru ini. Kita akan perketat lagi untuk operasi kepatuhan protokol kesehatan, menekan mobilitas, terutama juga mengantisipasi varian baru Omicron," kata Amir menegaskan.