Perjuangan Kelompok Tani Lestarikan Edelweiss di Gunung Bromo

Warga suku Tengger yang berada di sekitar kawasan Gunung Bromo dan Semeru sangat erat hubungannya dengan Bunga Edelweiss.

Muhammad Taufiq
Minggu, 28 November 2021 | 11:53 WIB
Perjuangan Kelompok Tani Lestarikan Edelweiss di Gunung Bromo
Petani Tengger Lestarikan Bunga Edelweiss [SuaraMalang/Bob Bimantara]

"Cuma mengering berganti warna coklat tapi bisa putih lagi. Makannya namanya itu bunga abadi. Alasannya mungkin karena ada enzim apa kami juga belum tahu," ujarnya.

Bunga Edelweiss sendiri hanya mampu berkembang dan dibudidayakan di tempat pegunungan atau di lebih dari 1000 meter atas permukaan laut.

"Kalau di suhu panas sendiri tidak bisa, tapi kalau dipetik dan dibiarkan di suhu ruangan seperti di Jakarta atau Surabaya ya gak akan layu," ujarnya.

Kini beberapa pejabat penting pun mulai tertarik untuk membudidayakan bunga abadi itu, seperti Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso, dan Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak.

Baca Juga:Tempat Wisata di Probolinggo Ditutup saat Libur Natal dan Tahun Baru 2022, Termasuk Bromo

"Keduanya titip tanaman Bunga Edelweiss di sini Taman Wisata Bunga Edelweiss. Mereka mengadopsi satu pohon dan ketika panen nanti katanya mau melihat ke sini," tutup dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini