Selain itu, gempuran pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dari era digital juga terbilang tidak mudah. Produk-produk UMKM yang diproduksi di dalam negeri, harus bersaing dengan produk buatan luar negeri yang memiliki harga jauh lebih murah.
"Ketika e-commerce masuk, memang tren belanja online itu naik, tapi barang (buatan) siapa? Padahal UMKM itu menjadi bagian dari tulang punggung ekonomi kita," ujarnya.
Sementara terkait dengan ketahanan kesehatan, lanjutnya, saat ini di dunia tengah terjadi pandemi penyakit akibat penyebaran virus Corona. Pada saat kasus konfirmasi COVID-19 naik, perekonomian Indonesia mengalami penurunan.
"Situasi kesehatan, kalau COVID-19 naik, ekonomi turun. Ini musuh yang tidak terlihat," ujarnya.
Baca Juga:Apa Itu Globalisasi, Karakteristik, Gejala, dan Contohnya
Salah satu tantangan terbesar dalam menghadapi kondisi tersebut, menurut Erick, adalah ketika bahan baku obat-obatan harus diimpor dari negara lain. Dengan kondisi tersebut, maka harga obat-obatan di dalam negeri melonjak.
"Mayoritas bahan baku obat kita impor, obat mahal," kata Erick.
Dengan kondisi tersebut, Erick sangat sangat berharap seluruh pihak seperti BUMN, universitas yang ada di Indonesia termasuk masyarakat bisa turut serta dalam membangun peta jalan yang diharapkan bisa menjawab tantangan tersebut.
"Ini adalah tiga ancaman yang saya sangat berharap, kita semua apakah BUMN, universitas dan masyarakat harus berpikir secara gotong royong untuk membangun roadmap yang kita harapkan," kata Erick.
Baca Juga:Pengertian Globalisasi Menurut Para Pakar: Malcom Waters hingga Selo Soemardjan