Setelah menjual cincin temuannya itu, Hari langsung membangun rumah tak jauh dari rumah orang tuanya, Jalan Rawisari Kelurahan Supit Urang, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
"Alhamdulilah tak bangunkan rumah segera. Akhirnya bisa beli rumah sendiri," kata dia.
Tak berhenti di situ, Hari pun langsung memberanikan diri melamar kekasihnya. Hanya dalam waktu lima hari setelah menemukan dia melamar kekasihnya itu.
"Gak lama mas waktu itu pacaran sudah tapi saya belum berani nikah. Tapi pas punya rumah saya langsung lamar kekasih saya," ujarnya.
Baca Juga:Beredar Video Plafon Jatim Park 3 Jebol saat Ramai Wisatawan, Efek Musim Hujan?
Kini, dia sudah dikaruniai tiga anak. Pekerjaanya pun lumayan menghasilkan untuk menghidupi dapur rumah tangganya.
Sehari, pria berkulit sawo matang itu mendapat hasil setidaknya Rp 80 ribu sampai Rp 100 ribu per hari.
"Dan saya bersyukur bisa berumah tangga punya anak. Lumayan kerja seperti ini meskipun kotor-kotoran," ujarnya.
Plt. Kepala UPT TPA Supit Urang Budi Heriyanto mengatakan, pemulung di TPA Supit Urang memang kerap kali mendapat barang berharga.
"Ya sering ada yang dapat pistol juga bayi juga pernah ada. Emas itu ya beberapa kali ada. Memang rejekinya begitu. Mereka juga tidak ada niat mencari itu kan," tutur dia.
Baca Juga:Baru Juga Dibuka Lagi, Tapi Kampung Warna Warni Malang Jadi Sepi Setelah Banjir Kemarin
Pemulung di TPA Supit Urang sendiri ada 158 orang. Asal pemulung didominasi oleh warga sekitar TPA Supit Urang.