Yale School of Medicine pada 2007 juga memperingatkan bahwa OSA dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau kematian sebesar 30 persen dalam periode waktu 4 hingga 5 tahun.
Tidak hanya serangan jantung, gangguan OSA juga meningkatkan risiko stroke sebanyak 2 hingga 3 kali menurut penelitian American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine pada 2010.
"Jadi, bila kita melihat gejala berhenti napas pada orang tua atau keluarga kita yang terjadi ketika tidur, atau melihat orang mudah sekali mengantuk di siang hari, sebaiknya lakukan pemeriksaan dan self-assessment sehingga akan membawa pasien tersebut untuk berobat dan akan menurunkan angka morbiditas dan mortalitas dari kasus OSA ini," kata Fauziah.
Baca Juga:Benarkah Tutup Mulut Pakai Selotip saat Tidur Bisa Atasi Mendengkur?