Warga Kota Malang Bikin Gerakan Sendiri Hapus Grafiti Kawasan Heritage, Biaya Urunan

Kawasan Heritage Kajoetangan di Jalan Basuki Rahmat Kota Malang telah lama digaungkan untuk menjadi tempat cagar budaya oleh Pemkot Malang.

Muhammad Taufiq
Minggu, 10 Oktober 2021 | 13:44 WIB
Warga Kota Malang Bikin Gerakan Sendiri Hapus Grafiti Kawasan Heritage, Biaya Urunan
Warga Kota Malang Bikin Gerakan Sendiri Hapus Grafiti Kawasan Heritage [SuaraMalang/Bob Bimantara]

SuaraMalang.id - Kawasan Heritage Kajoetangan di Jalan Basuki Rahmat Kota Malang telah lama digaungkan untuk menjadi tempat cagar budaya oleh Pemkot Malang.

Namun di sepanjang jalan Kajoetangan Heritage nampak tidak terawat. Banyak tembok menjadi sasaran vandalisme berupa grafiti. Hal ini menimbulkan kepedulian dari sekelompok warga yang mengatasnamakan komunitas Satus Repes.

Minggu (10/10/2021), komunitas tersebut menghapus coretan hasil aksi vandalisme itu dengan cara mengecat kembali tembok-tembok.

Koordinator Satus Repes Tri Iwan Widyanto mengatakan, kegiatan menghapus vandalisme ini bertujuan untuk melecut Pemerintah Kota Malang untuk memperhatikan salah satu daerah ikonik dan warisan itu.

Baca Juga:UIN Malang Matangkan Persiapan Pembelajaran Tatap Muka

"Kami ini merasa sangat ironi, Kajoetangan ini merupakan bagian dari sejarah yang panjang, tapi sekarang banyak vandalisme dan tidak diperhatikan. Kegiatan kami ini untuk menggugah kesadaran (Pemerintah) Kota Malang agar lebih peduli lagi," kata dia.

Iwan juga menambahkan, selama ini pemerintah nampak acuh dengan adanya aksi vandalisme di sepanjang jalan Kajoetangan Heritage.

Dia pun mengatakan, bahan cat tembok itu berasal dari sumbangan masyarakat Kota Malang sendiri bukan Pemerintah Kota Malang.

Sumbangan tersebut diberikan saat pengunjung disajikan pertunjukan seni di sekitar trotoar di jalan Basuki Rahmat.

Pertunjukan seni itu berupa tarian tradisional yang diiringi alat musik gamelan dan merupakan satu rangkaian kegiatan 'Satus Repes'.

Baca Juga:Asri dan Murah, 5 Coban di Malang Ini Cocok Buat Healing

"Kami beri nama gerakan ini gerakan 'Satus Repes' ini artinya seratus rupiah. Artinya orang-orang pasti punya lah seratus rupiah nah dengan nominal sedikit itu pastinya semua orang punya untuk menyumbang tanpa memandang nominal. Dan hasilnya untuk membeli cat. Jadi ini merupakan gerakan dari rakyat untuk rakyat," kata dia.

Iwan pun mengatakan kegiatan ini akan rutin dilakukan. Dia berharap agar pihak berwajib seperti kepolisian juga memperhatikan aksi vandalisme di tembok-tembok sepanjang Jalan Basuki Rahmat.

"Sebab tulisan ini tidak hanya vandalisme tapi juga ada kriminalnya. Kami harap pemangku kebijakan juga peduli dengan vandalisme. Semoga sering giat patroli dan rutin melakukan pengamanan di wilayah yang menjadi target vandalisme," katanya.

Kontributor : Bob Bimantara Leander

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini