Peringatan G30S PKI, Warga Banyuwangi Gelar Doa Bersama di Monumen Lubang Buaya

Bertepatan momentum G30S PKI, sejumlah warga menggelar doa bersama di Monumen Lubang Buaya, Dusun Cemetuk, Desa Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Kamis (30/9/2021).

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Kamis, 30 September 2021 | 22:07 WIB
Peringatan G30S PKI, Warga Banyuwangi Gelar Doa Bersama di Monumen Lubang Buaya
Peringatan G30SPKI dan upacara tabur bunga di monumen Lubang Buaya Banyuwangi. [Foto : Rizki Alfian/ TIMESIndonesia]

SuaraMalang.id - Bertepatan momentum G30S PKI, sejumlah warga menggelar doa bersama di Monumen Lubang Buaya, Dusun Cemetuk, Desa Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Kamis (30/9/2021).

Mereka mendoakan 62 Pemuda Ansor Banyuwangi korban kekejian Partai Komunis Indonesia (PKI). Doa bersama dipimpin langsung Kepala Desa Cluring, Sunarto.

Selain itu, prosesi juga dilakukan dengan tabur bunga sebagai bagian daripada mengenang jasa-jasa Pemuda Ansor yang gugur.

"Ini sekaligus menjadi refleksi agar jangan sampai kejadian tersebut terulang kembali. Tabur bunga kita lakukan di tiga lubang tempat pembuangan jasad 62 pemuda Ansor NU yang gugur pada waktu itu," kata Sunarto mengutip dari TIMES Indonesia jaringan Suara.com, Kamis.

Baca Juga:Ini Sosok Dibalik Terciptanya Gambar Palu Arit yang Kemudian Jadi Lambang PKI

 
Pada momentum tersebut, GP Ansor dan Satkoryon Banser Kecamatan Cluring juga menggelar kegiatan serupa.

"Siapapun yang datang ke sini tidak lain untuk mendoakan para syuhada yang gugur. Sekaligus diambil hikmah dari sejarah kelam tersebut," ungkap Sunarto.

Sementara, Ketua PC GP Ansor Banyuwangi, H. Ikhwan Arief berharap peringatan G30SPKI  menjadi refleksi untuk terus bersama menjaga keutuhan NKRI.

"Dan bagi sahabat-sahabat Ansor bisa menjadi motivasi. Bahwa senior-senior kita dulu berada di garda terdepan menjaga NKRI dalam menumpas para penghianat bangsa. Sehingga motivasi cinta tanah air harus terus ada di dada kita semuanya," ungkap H. Ikhwan.

Monumen Lubang Buaya merupakan saksi bisu gugurnya 62 Pemuda Ansor dari Kecamatan Muncar. Tragedi itu terjadi pada 15 Oktober 1965. Para syuhada ini gugur karena keganasan PKI di masa silam.

Baca Juga:Baba Entong Anti PKI

Ada tiga lubang pembuangan jasad puluhan pemuda di lokasi yang diberi nama Monumen Pancasila Jaya itu. Di lokasi tersebut, juga dibangun patung Garuda Pancasila raksasa lengkap dengan relief peristiwa pembunuhan keji di sampingnya.

Di Monumen Lubang Buaya tertulis. "Di sini pada tanggal 18/10/1965 telah terjadi pembunuhan massal terhadap 62 orang Pemuda Ansor oleh kebiadaban G 30 S/PKI,"

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini