“Kita harus hidup berdampingan dengan pandemi. Kita kehilangan bagaimana menikmati musik, terutama pecinta jazz disajikan secara langsung. Lalu wisata yang menjadi andalan perekonomian kita juga harus turut digerakkan. Jazz Gunung Bromo pada hakikatnya untuk mengembalikan dan menginatkan bahwa wisata salah satu yang mendatangkan devisa dan perekonomian masyarakat lokal bergerak. Ini perpaduan yang baik antara musik dan pariwisata. Sebab itu kami mendukung Jazz Gunung Bromo 2021 yang berhasil membuat satu ekosistemnya,” kata Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja.
Penyelenggaraan Jazz Gunung Bromo 2021 akan menjadi simbol kebangkitan pariwisata Indonesia sekaligus kebangkitan perekonomian nasional karena mampu menggairahkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif seperti hotel, restoran, pedagang, penyewaan mobil, dan pelaku industri wisata lainnya di kawasan Probolinggo.
Selain itu para artis dan pekerja seni, termasuk sektor pendukungnya seperti teknisi, sound engineer, dan rekan pekerja lainnya juga akan mendapatkan kesempatan tampil dan bekerja kembali setelah setahun lebih terpuruk tidak bisa bekerja karena pandemi.
“Saat ini yang kita butuhkan adalah saling support, saling percaya, dan saling doa lalu tetap menjalankan prokes yang baik agar semua elemen dalam ekosistem ini bergerak kembali,” kata Bintang.
Baca Juga:Asyik! Akses Masuk Lokasi Wisata Gunung Bromo dari Arah Probolinggo Juga Sudah Dibuka
Penyelenggaraan Jazz Gunung Bromo 2021 juga akan menjadi contoh dan standar penyelenggaraan konser musik di tempat terbuka, dengan protokol yang sangat ketat dan disiplin. “Dengan penyelenggaraan Jazz Gunung Bromo 2021 ini, kami ingin menegaskan bahwa kita harus siap untuk bangkit dan beradaptasi dengan pandemi dan peraturan PPKM. Pertunjukkan ini akan menjadi semacam showcase, bagaimana kolaborasi pemerintah dan kelompok masyarakat mampu menyelenggarakan konser di tengah pandemi dengan protokol yang sangat ketat,” tutup Sigit.
Seluruh rangkaian kegiatan Jazz Gunung Bromo 2021 didukung oleh BCA, Kemenparekraf, Jaringan Prima, Prodia, Jiwa Jawa Resort, Java Banana, Eiger Adventure, Sportax Advertising, Gerakan Pakai Masker, Gerakan Solidaritas Sejuta Tes Antigen dan tentu saja Pemerintah Kabupaten Probolinggo. Jazz Gunung Indonesia juga merupakan anggota dari Forum Jazz Indonesia dan Asosiasi Promotor Musik Indonesia.
Tentang Jazz Gunung Indonesia
Jazz Gunung Indonesia merupakan sebuah konsep perhelatan konser jazz bernuansa etnik yang diselenggarakan di amfiteater terbuka, tempat destinasi wisata, kawasan pegunungan yang sejuk. Tujuannya agar musik dan musisi jazz dapat tampil sekaligus mempromosikan tempat wisata yang indah.
Jazz Gunung Indonesia mulai digelar pada tahun 2008 dengan tajuk Jazz Gunung Bromo. Kemudian 3 tahun yang lalu di kawasan Ijen, Banyuwangi juga digelar dengan tajuk Jazz Gunung Ijen. Saat ini Jazz Gunung telah menjadi rangkaian atau series dengan bertambahnya Jazz Gunung Burangrang dan Jazz Gunung Toba. Nantinya rangkaian Jazz Gunung Indonesia ini juga akan bertambah dengan Jazz Gunung Slamet di Purwokerto dan Jazz Gunung Ungaran di Semarang.
Baca Juga:Wisata Gunung Bromo Sudah Dibuka Lagi, Cek Syarat dan Ketentuan Masuknya