Pelepasan Tukik Jadi Penanda Dibuka Kembali Pariwisata Banyuwangi

Bupati Banyuwangi mengingatkan agar para pelaku wisata dan pengelola destinasi wisata agar benar-benar menaati protokol kesehatan (prokes)

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Jum'at, 10 September 2021 | 21:33 WIB
Pelepasan Tukik Jadi Penanda Dibuka Kembali Pariwisata Banyuwangi
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas (tengah) melepas tukik di Pantai Cemara, Jumat (10/9/2021). [ANTARA/HO-Humas Pemkab Banyuwangi]

SuaraMalang.id - Pelepasan tukik jadi penanda dibuka kembali pariwisata di Kabupaten Banyuwangi. Momentum pelepasan anak penyu itu dipimpin langsung Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas di Pantai Cemara Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (10/9/2021).

"Ini pas hari Jumat, hari yang baik. Melepas tukik ini memiliki filosofi kebebasan tapi penuh perjuangan. Pariwisata memang telah dibuka kembali, tapi semua kita kendalikan. Pembatasan jumlah pengunjung, aturan vaksin dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi, dan disiplin prokes menjadi yang utama," kata Bupati Ipuk mengutip dari Antara.

Bupati Ipuk menjelaskan, tiap pekan akan ada evaluasi, dan apabila ada pengelola destinasi wisata yang tidak disiplin menerapkan peraturan, akan dievaluasi.

"Tadi laporan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, sudah lebih dari 90 persen pengelola wisata divaksin. Saya minta dituntaskan dalam waktu dekat ini, kecuali yang memang karena alasan kesehatan belum bisa divaksin," ujarnya.

Baca Juga:Banyuwangi PPKM level 2, Buka Rumah Ibadah dengan Kapasitas 75 Persen

Ia mengingatkan agar para pelaku wisata dan pengelola destinasi wisata agar benar-benar menaati protokol kesehatan (prokes). Sebab kunci utama penanganan pandemi COVID-19 adalah disiplin menerapkan protokol kesehatan serta menaati peraturan.

"Kalau kita lengah, tidak disiplin, nanti yang rugi kita sendiri karena bisa-bisa ada lonjakan COVID-19 lagi," katanya.

Di Pantai Cemara para pelaku wisata yang tergabung dalam Asosiasi Pariwisata Banyuwangi (APB) juga mebubuhkan tanda tangan komitmen bersama untuk disiplin menaati peraturan dan menjalankan protokol kesehatan di destinasi wisata.

Ketua Asosiasi Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Banyuwangi Abdul Aziz mengaku siap menerapkan disiplin protokol kesehatan demi melindungi semua pengunjung dan pengelola wisata.

"Kami bersama teman-teman pokdarwis berkomitmen untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Termasuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Jangan sampai akhirnya ditutup lagi.ini adalah komitmen kami semua," ujarnya.

Baca Juga:Fakta Baru! Pencuri Mobil Travel di Banyuwangi yang Viral Diadang Polisi Ternyata ODGJ

Kepala Dinas Pariwisata MY Bramuda menambahkan, tidak semua destinasi yang dibuka, dan sementara terdapat 15 destinasi yang dibuka, dari 64 destinasi yang ada di Banyuwangi.

"Memang tidak semuanya. Ini hasil dari survei teman-teman asosiasi," katanya.

Ia menyebutkan, 15 destinasi tersebut mayoritas wisata alam, di antaranya Kawah Ijen, Pulau Merah, Alas Purwo, Sukomade, Grand Watudodol, Desa Wisata Tamansari, Bangsring Underwater, Pantai Cacalan, Pantai Cemara, Pantai Mustika, Teluk Hijau, dan lainnya.

"Untuk wisata kolam renang berdasarkan instruksi dari pusat, di level 2 masih belum diperbolehkan untuk dibuka," kata Bramuda.

Berdasarkan hasil rakor, pariwisata Banyuwangi dibuka kembali dengan berbagai ketentuan. Kapasitas pengunjung di destinasi wisata hanya 25 persen. Para pelaku wisata harus sudah divaksin. Tiap destinasi wisata harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi atau memakai barcode/menunjukan sertifikat vaksin bagi para pengunjung sabagai syarat masuk destinasi wisata.

"Pariwisata Banyuwangi di masa pandemi ini mengandalkan quality tourism, bukan mass tourism. Karena itu akan lebih dioptimalkan untuk menjual paket wisata dengan tiket terusan ke berbagai destinasi," tuturnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini