SuaraMalang.id - Dua ibu-ibu asal Kota Malang, inisial M (55) dan Y (29) jadi perbincangan publik lantaran ditangkap polisi akibat mencuri susu di Blitar, Jawa Timur. Bahkan perkara emak-emak pencuri susu itu membuat Hotman Paris turun tangan.
Kekinian, polisi dalam hal ini Polres Blitar telah membebaskan keduanya usai menggelar mediasi dengan pelapor atau korban pencurian tersebut.
SuaraMalang.id mendapat informasi bahwa M dan Y berdomisili di RT 14 RW 08 ,Kelurahan Kota Lama, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
![Bekas rumah kontrakan Yulianti, ibu-ibu viral karena mencuri susu di Blitar. [Suara.com/Bob Bimantara Leander]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/09/08/29687-bekas-rumah-kontrakan-yulianti-ibu-ibu-viral-karena-mencuri-susu-di-blitar-suaracombob-bimantar.jpg)
Namun saat dicek ternyata keduanya sudah tidak bermukim di alamat tersebut, sejak 3 bulan lalu.
Baca Juga:Tegas, Gus Miftah Sebut Penangkapan Pembawa Poster di Blitar Tak Mencerminkan Presisi
"Kalau M itu kayaknya pindah di daerah Ki Ageng Gribig dan itu sudah lama. Kalau Y itu tinggal di Pendem Kota Batu sekarang gak tinggal di sini soalnya biaya kontrakan yang mahal. Tapi KTP-nya masih di sini belum diganti," kata Bendahara RT 14, Luckyanto (40) ditemui Suara.com, Rabu (8/9/2021) malam.
Lucky menjelaskan, M dan Y masih saudara dan tinggal cukup lama di kawasan RT 14. Bahkan, menurutnya, Y sejak kecil sudah tinggal di kawasan setempat dan M sempat jadi ketua RT.
"Dulu punya rumah di sini. Terus dijual dan akhirnya ngontrak. Terus akhirnya pindah dan ngontrak lagi di rumah yang dekat rumah saya itu," tutur dia.
Dijelaskannya, bahwa Y sosok pribadi yang dikenal baik.
"Marsini kan sudah pindah sejak lama. Saya gak tahu. Kalau Y ini ke warga ya baik mas. Dia kalau ada acara tandang gawene (kerjanya) nomor satu. Nyapu dan lain-lain dia langsung aksi," kata dia.
Baca Juga:2 Ibu Dipenjara Karena Curi Susu, Hotman Paris Turun Tangan
Kesehariannya, lanjut Lucky, Y bekerja sebagai pencari barang bekas. Selain itu kadang Y juga mengaku sebagai ojek untuk mengantar M.
"Kadang itu dia kalau pagi-pagi izinnya mau ngojek gitu nganter budenya (M). Tapi ya gak tau kemana pokoknya pagi-pagi gitu," kata dia.
Selama hidup di RT 14, Y pun dianggap perempuan pekerja keras. Dia sudah dua kali menikah dan mempunyai anak tiga. Sehari-hari pun dia harus menghidupi tiga anaknya yang masih kecil-kecil dan satu adik angkatnya
"Ya dia itu ya mas kalau kerja tak anggap mantap. Soale dia ini meskipun sudah bersuami baru. Suaminya ya jarang ke sini. Wong suaminya ya orang gak punya dia orang Pendem. Jadi perempuan ini harus menghidupi anaknya tiga, masih SD, terus TK dan masih umur satu tahun sama adik angkatnya," kata dia.
Jadi tidak mengagetkan, Lucky melanjutkan, Y berangkat pagi dan malamnya membawa banyak rongsokan (barang bekas) di sepeda motornya.
"Sampai-sampai orangnya itu gak keliatan sangking banyaknya. Dia itu kelilingnya sampai Dinoyo mas Soekarno-Hatta juga. Pokoknya dia kerja keras soalnya ya beban keluarganya itu," kata dia.
- 1
- 2