PTM Hari Pertama di Banyuwangi, Para Pelajar Disambut Bupati Ipuk

Bupati Banyuwangi juga meminta sekolah memperhatikan kondisi ekonomi keluarga pelajar, khususnya dari keluarga terdampak pandemi Covid-19.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 01 September 2021 | 15:16 WIB
PTM Hari Pertama di Banyuwangi, Para Pelajar Disambut Bupati Ipuk
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas saat menyambut siswa SD di sekolah [Foto : Rizki Alfian/ TIMESIndonesia]

SuaraMalang.id - Kabupaten Banyuwangi mulai membuka Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas, Rabu (1/9/2021). Bupati Banyuwagi Ipuk Fiestiandani memantau langsung hari pertama sekolah tatap muka.

Bupati Ipuk memantu kegiatan PTM di SDN 1 Kebalenan Banyuwangi. Ia ikut menyambut para siswa atau pelajar yang datang. "Sehat nak, kalau sakit jangan masuk dulu ya. Masker harus dipakai,” ujarnya mengutip dari TIMES Indonesia jaringan Suara.com, Rabu (1/9/2021) 

"Alhamdulillah hari ini bertahap dimulai PTM. Saya sengaja datang pagi-pagi untuk menyambut anak-anak di pintu gerbang sekolah, memberikan semangat di hari pertama PTM ini,” imbuhnya.

Bupati Ipuk juga meminta sekolah memperhatikan kondisi ekonomi keluarga pelajar, khususnya dari keluarga terdampak pandemi Covid-19.

Baca Juga:Keteteran Dampingi Anak Belajar Daring, Ortu Siswa TK Senang PTM Jakarta Dibuka

"Pandemi covid-19 telah berdampak pada perekonomian banyak orang. Saya minta sekolah untuk peka. Jangan sampai sekolah mewajibkan siswa membeli seragam baru,” kata Ipuk kepada guru-guru SDN Kebalenan dan Kepala Dinas Pendidikan Suratno.

"Sekolah jangan memaksa orang tua wajib beli seragam, kalau memang tidak mampu ya jangan dipaksa. Saya tidak mau dengan laporan ada sekolah yang maksa beli seragam sementara orang tuanya tidak mampu. Jangan sampai, ada anak tidak sekolah hanya gara-gara tidak bisa beli seragam. Demikian pula soal buku,” sambungnya.

Ipuk meminta Dinas Pendidikan menyiapkan kebutuhan seragam anak dari keluarga tidak mampu.

"Kita galang gerakan membantu bersama. Bisa lewat SAS, gotong royong lembaga zakat, dan sebagainya,” ujarnya.

Ipuk menambahkan, Dinkes dan Puskesmas juga akan terus melakukan vaksinasi Covid-19 kepada para guru dan pelajar sebagai ikhtiar perlindungan.

Baca Juga:Anak Bangun Siang, Ortu Siswa TK Curhat Kerepotan usai Sekolah di Jakarta Dibuka Lagi

"Guru-guru sudah banyak yang divaksin, kita akan terus tingkatkan dan tuntaskan. Untuk pelajar juga jalan terus,” ujarnya.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Suratno menambahkan pelaksanaan PTM digelar dengan 50 persen siswa mengikuti pembelajaran secara langsung di sekolah, sementara 50 persen sisanya mengikuti secara daring dari rumah masing-masing.

"Untuk siswa yang belajar di sekolah bergantian,” kata Suratno.

Suratno menjelaskan PTM Terbatas ini menyesuaikan kesiapan sekolah. Di Banyuwangi terdapat Paud/TK sebanyak 1.092, 821 SD, dan 204 SMP.

Selain dilaksanakan dengan kapasitas 50 persen dari jumlah siswa, terdapat beberapa persyaratan tertentu yang harus dipenuhi. Di antaranya sekolah harus memiliki fasilitas yang memenuhi protokol kesehatan Covid-19.

Dalam pelaksanaannya, kata Suratno, siswa di Kabupaten Banyuwangi yang mengikuti PTM harus ada persetujuan dari orangtua peserta didik, komite sekolah, dan Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini