Warga Banyuwangi Kesurupan Massal, Tagih Tradisi Keboan

Kepala Desa Aliyan, Anton Sujarwo menjelaskan, bahwa fenomena kesurupan massal pada awal bulan Suro memang selalu terjadi di wilayahnya.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Jum'at, 13 Agustus 2021 | 21:29 WIB
Warga Banyuwangi Kesurupan Massal, Tagih Tradisi Keboan
Sejumlah warga kesurupan roh leluhur mendatangi kediaman Kades Aliyan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. [FOTO: TIMES Indonesia]

SuaraMalang.id - Warga di Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi kesurupan massal, Jumat (13/8/2021). Mereka kemudian mendatangi rumah kepala desa setempat menagih tradisi Keboan.

Pak lurah, slametan di mbah buyut tak enteni gak onok. Ayo pak lurah ndang dilaksanakno,(Pak Lurah, selamatan di Mbah Buyut, saya tunggu tidak ada. Ayo Pak Lurah, segera dilaksanakan),” ujar salah satu warga yang kesurupan, mengutip TIMES Indonesia.

Konon, warga kesurupan roh leluhur atau buyut wongso kenongo. Mereka menagih pelaksanaan tradisi Keboan (kerbau), yakni acara bersih desa tradisi warisan leluhur Blambangan.

Sementara, Kepala Desa Aliyan, Anton Sujarwo menjelaskan, bahwa fenomena kesurupan massal pada awal bulan Suro memang selalu terjadi di wilayahnya. Diyakini, para roh nenek moyang masyarakat suku Osing menagih pelaksanaan tradisi Keboan tersebut.

Baca Juga:Tersinggung Diejek Tak Segera Menikah, Pria Banyuwangi Bunuh Temannya

 
“Seperti hari ini. Leluhur kami, mbah Buyut Wongso Kenongo meminta tradisi Keboan tetap dilaksanakan walau dimasa pandemi. Bahkan, beliau meminta tahun ini dirayakan secara besar-besaran,” katanya.

Ia melanjutkan, warga yang kesurupan adalah Sali’i dan Santoso, warga Dusun Krajan. Mereka mendadak mendatangi kediamannya dan bertingkah tak biasanya. Keduanya bertingkah seperti binatang kerbau.

Kronologisnya,  mereka berlari kerumah Jumhar, di Dusun Temurejo dengan pendamingan keluarga. Jumhar adalah salah satu sesepuh desa setempat sekaligus pawang Keboan. Selanjutnya warga kesurupan mendatangi kediaman Kades Anton Sujarwo dan menagih pelaksanaan bersih desa demi keselamatan seluruh masyarakat.

“Hari ini kita akan mengumpulkan para tokoh adat dan sesepuh masyarakat Desa Aliyan. Sesuai petunjuk dari leluhur,” ungkap Anton.

Dalam pertemuan tersebut, lanjutnya, akan dilakukan selamatan sekaligus membahas tanggal pelaksanaan tradisi Keboan.

Baca Juga:Pemkab Banyuwangi Bolehkan Warganya Nge-Mal dengan Syarat Kartu Vaksin

Seperti diketahui, tradisi Keboan adalah selamatan bersih desa yang kental nuansa mistis. Dilaksanakan setiap bulan Suro oleh masyarakat suku Osing di Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi. Pada pelaksanaan, puluhan masyarakat setempat mendadak kesurupan massal. Mereka bertingkah seperti layaknya binatang kerbau.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini