Stok Oksigen di Rumah Sakit Rujukan Covid-19 Kota Malang Menipis

Kepala Dinkes Kota Malang, dr. Husnul Muarif mengatakan, akibat menipisnya persediaan oksigen tersebut, sejumlah rumah sakit non rujukan Covid-19 menyuplai kebutuhan oksigen

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Senin, 05 Juli 2021 | 15:51 WIB
Stok Oksigen di Rumah Sakit Rujukan Covid-19 Kota Malang Menipis
ilustrasi tabung oksigen. Stok Oksigen di Rumah Sakit Rujukan Covid-19 Kota Malang Menipis. [Dok. Envato]

SuaraMalang.id - Ketersediaan atau stok oksigen di sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 mulai menipis. Diduga akibat lonjakan kasus penularan virus yang terjadi belakangan ini.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr. Husnul Muarif mengatakan, akibat menipisnya persediaan oksigen tersebut, sejumlah rumah sakit non rujukan Covid-19 menyuplai kebutuhan oksigen rumah sakit rujukan.

"Iya saat ini rumah sakit non-rujukan juga membantu suplai oksigen ke rumah sakit rujukan juga. Karena butuh dalam kondisi darurat ini," kata dia, Kamis (5/7/2021).

Merespon kondisi itu, lanjut dia, Dinkes Kota Malang telah meminta distributor resmi untuk menyuplai oksigen lebih banyak.

Baca Juga:DMI Kabupaten Malang: Salat Jumat Diganti Salat Dhuhur di Rumah selama PPKM Darurat

"Kami sudah upayakan pemenuhan oksigennya, ini distributor resmi sudah kami upayakan agar drop lebih banyak di Kota Malang," sambung dia.

Menipisnya persedian oksigen, menurutnya, akibat lonjakan kasus penularan Covid-19. Dibuktikan juga dengan tingkat keterisian ICU dan IGD rumah sakit rujukan yang mencapai 100 persen dari kapasitas, bahkan lebih.

"Di RSSA sendiri saat ini Bed of Rate (BOR) ICUnya sudah 100 persen, IGD-nya saat ini sudah 100 persen lebih malahan. Dan ruang isolasinya sudah 97 persen an," tutur dia.

Kemudian, masih kata Husnul, untuk mengantisipasi praktik penimbunan oksigen Dinkes Kota Malang juga telah berkoordinasi dengan Bareskrim Polri.

Tujuannya agar barang yang banyak dibutuhkan seperti oksigen hingga obat-obatan di Kota Malang tidak langka dan harga jualnya tidak melonjak mahal.

Baca Juga:Viral Mahasiswa Ngaku Positif Covid-19, Begini Klarifikasi Universitas Brawijaya Malang

"Sekitar jam 13.00 nanti kami juga akan koordinasi ya terkait penyediaan sarana dan prasarana yang banyak dicari barangnya," tutur dia.

Diberitakan sebelumnya salah satu penjual isi ulang tabung oksigen di Kota Malang kewalahan melayani pembeli. Pada satu minggu terakhir, terjadi kenaikan lonjakan sebanyak tiga kali lipat.

Bahkan, untuk penjualan tabung oksigen satu meter kubik sudah tidak tersedia. Disinyalir ada permainan harga dari distributor.

Awalnya, harga per tabungnya dari supplier adalah Rp 450 ribu. Namun kini bisa mencapai Rp 650 ribu.

Kontributor : Bob Bimantara Leander

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini