"Video adalah masa depan, sekarang banyak platformnya, tidak hanya tergantung youtube," jelas COO PT Arkadia Digital Media, Tbk. ini.
"Kita harus terbuka inisiasi baru, kolaborasi seperti satu studio. Syaratnya ada teknologi yang membantu. Media terinspirasi Bezoz yang membangun Washington Post tiga tahun kembalikan keuntungan besar. Kuncinya teknologi. Produk sebagus apapun akan percuma jika tidak didukung teknologi," imbuhnya.
David merespons paparan Suwarjono dengan usulan soal pendanaan klaster media. Polanya bisa dengan microfunding, AMSI sebagai pemegang saham. Secara konten ada dan bisnis terwakili. Suara media secara nasional bisa kita suarakan dari sini.
Sementara, Kepala Bappeda Tomie Herawanto memastikan, bahwa Pemkab Malang support (mendukung) penuh mengenai perizinan.
Baca Juga:Bantu Jaga Imun Jurnalis, Pyridam Farma Serahkan 2.725 Suplemen ke AMSI
"Untuk urusan perizinan silahkan ditanyakan, kami (Pemkab Malang) kawal penuh. Hingga ada istilah OSS, ojo suwe-suwe, " ungkapnya.
Menurut Tomie, KEK Singhasari adalah KEK satu-satunya di Jawa Timur. Pihaknya berjuang berdarah-darah hingga keluar PP.
"Dengan kedatangan teman-teman AMSI Jatim, kami ingin bersinergi. Berharap poin-poin dalam Rakerwil juga diperjelas. Kami juga akan akan ajukan ke RPJMD Kabupaten Malang," ungkapnya.
Sebab, bagi Pemkab Malang, KEK tidak hanya menguntungkan Malang Raya, tapi juga Jatim dan nasional. Dukungan media amat diperlukan untuk pengembangan. Sebab, PP ada batasan waktu tiga tahun, ini sudah setahun.
"Kami titip KEK Singhasari dimasukkan, media bisa membantu KEK, apa yang dibutuhkan (data, red), kami siapkan," ujarnya.
Baca Juga:AMSI: Revisi UU ITE Harus Jerat Perusahaan Media Sosial, Bukan Pengguna