Nelayan Tolak Reklamasi Pantai Watu Dodol Banyuwangi, Ketua DPD RI: DLH Harus Proaktif

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta Pemprov Jatim mendengarkan keluhan nelayan dan aktivis lingkungan terkait dampak reklamasi di Pantai Watu Dodol Banyuwangi

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Kamis, 03 Juni 2021 | 14:27 WIB
Nelayan Tolak Reklamasi Pantai Watu Dodol Banyuwangi, Ketua DPD RI: DLH Harus Proaktif
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud merespon bom Gereja Katedral Makassar. [Foto: Instagram/lanyallamm1]

SuaraMalang.id - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) mendengarkan keluhan nelayan dan aktivis lingkungan terkait dampak proyek reklamasi di Pantai Watu Dodol, Kabupaten Banyuwangi.

LaNyalla mengatakan, keluhan rencana reklamasi di Pantai Watu Dodol telah sering disampaikan masyarakat, khususnya para nelayan. Lantaran dampaknya diyakini dapat merusak lingkungan dan mengancam sumber penghidupan.

“Nelayan dan aktivis sudah bertahun-tahun mengeluhkan banyak biota laut yang rusak akibat proyek reklamasi,” kata LaNyalla dikutip dari Antara, Kamis (3/6/2021).

LaNyalla juga telah menerima keluhan dari kelompok nelayan dan aktivis lingkungan sejak beberapa tahun lalu. Penghasilan nelayan dilaporkan menurun, karena hasil tangkapan ikan di sekitar proyek reklamasi juga minim.

Baca Juga:299 Warga Banyuwangi Tewas Diterjang Tsunami, Kejadian Dini Hari

Ia mendorong Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemprov Jatim tidak sekadar membuat kajian atau pendalaman terhadap dampak reklamasi.

“Dinas Lingkungan Hidup tidak cukup hanya melakukan pendalaman. Harus ada langkah proaktif sehingga hal-hal yang merugikan masyarakat bisa langsung diantisipasi. Pemprov juga harus melakukan pengawasan ketat terhadap proyek reklamasi ini,” katanya.

LaNyalla juga mengingatkan bahwa pihak yang melaksanakan reklamasi wajib mengantongi izin lokasi dan izin pelaksanaan sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden No.122/2012 tentang Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.

“Apalagi reklamasi yang dilakukan untuk membuat pelebaran lahan untuk membangun hotel atau tempat wisata, perlu kajian yang mendalam terhadap dampak jangka panjangnya,” jelasnya.

LaNyalla, dalam keterangan tertulis yang sama, juga meminta anggota dewan yang daerah pemilihannya di Jawa Timur ikut turun memperhatikan persoalan reklamasi di Watu Dodol.

Baca Juga:Banyuwangi Tsunami Dini Hari Hingga 229 Orang Tewas, Tragedi Jumat Pon 27 Tahun Silam

Sebab, ia mendengar pengakuan dari kelompok nelayan, proyek reklamasi tetap berjalan meskipun telah ditolak oleh warga sekitar.

Sejumlah kelompok masyarakat utamanya nelayan dan warga yang tinggal di daerah sekitar Pantai Watu Dodol telah menyuarakan penolakan terhadap proyek reklamasi di destinasi wisata pesisir Banyuwangi itu sejak beberapa tahun yang lalu. Kelompok pemerhati lingkungan juga menyampaikan protes ke Dinas Lingkungan Hidup Pemprov Jatim pada awal bulan ini.

DLH Pemprov Jatim, sebagaimana diberitakan oleh media nasional dan beberapa media lokal, telah menerima laporan tersebut dan berjanji akan mendalami laporan warga serta menindaklanjuti hasil pemeriksaan.

(ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini