SuaraMalang.id - Gaduh akibat kerumunan ulang tahun Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus menggelinding. Kali ini dijagat lini massa Twitter muncul tagar #TangkapGubernurJatim.
Tagar ini bahkan menjadi trending topic. Dicuitkan 3 ribu kali, trending ini bersaing dengan trending tagar #MuharmanDiapain. Kasus kerumunan ultah Khofifah memang mencuat akhir-akhir ini.
Kasus gubernur Jatim itu kini juga sudah dilaporkan ke kepolisian setempat. Tak tanggung-tanggung, kini bahkan sudah ada 4 laporan terhadap gubernur.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur ( Jatim ) menegaskan akan menghadapi perkara hukum terkait laporan dugaan kerumunan Khofifah di rumah dinasnya di kawasan Gedung Negara Grahadi Surabaya, itu.
Baca Juga:Heboh SMS Blast 'Warning' Tsunami Gempa Magnitudo 8.5 Pada 4 Juni di Jatim
Pemprov juga akan menghormati proses hukum tersebut dengan segala kerendahan hati. Hal ini disampaikan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Rabu (26/05/2021).
"Tentu kalau dipanggil penyidik, maka harus siap datang," kata Emil pendek saja, seperti dikutip dari Antara.
Sebelumnya, video ulang tahun Gubernur Khofifah ini viral di media sosial. Video itu disebut adalah suasana ulang tahun Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, yang dihadiri juga oleh Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak.
Acara tersebut terjadi di halaman rumah dinas yang lokasinya satu kompleks dengan Gedung Negara Grahadi di Surabaya. Kemudian, pada Senin (24/5), sejumlah pihak melaporkan kasus tersebut ke Polda Jatim.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko menyampaikan terdapat empat elemen masyarakat yang melaporkan dan akan ditindaklanjuti secara profesional.
Baca Juga:2.137 Ahli Waris Korban Covid-19 di Jatim Terima Dana Santunan
Gubernur Khofifah Indar Parawansa bersama Wagub Emil Elestianto Dardak dan Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Heru Tjahjono menjadi terlapor dalam perkara tersebut.
Di sisi lain, Dewan Pengurus Daerah Barisan Pemuda Nusantara (Bapera) Jawa Timur menyesalkan atas langkah yang dilakukan Ketua Bapera Surabaya Andik Mariono yang turut melaporkan kasus tersebut ke Polda Jatim.
Dalam keterangan pers yang diterima di Surabaya, Ketua DPD Bapera Jatim Abraham Srijaya menegaskan tindakan pembuatan laporan polisi tersebut kontra produktif, tidak berdasar dan mencari sensasi.
Pembelaan terhadap Khofifah datang dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. PWNU membuat surat edaran meminta agar masyarakat tidak terlalu meributkan masalah tersebut.