SuaraMalang.id - Sebanyak 18 gajah tergeletak mati. Diduga, mamalia darat terbesar di bumi itu tewas gara-gara tersambar petir saat hujan deras di Negara Bagian Assam, India Timur Laut.
Dugaan penyebab kematian belasan gajah tersebut disampaikan seorang pejabat di India. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan ada penyebab lain yang membuat kawanan gajah itu mati.
Dilansir dari BBC, kali pertama bangkai belasan gajah tersebut ditemukan oleh penduduk setempat di Hutan Lindung Usulan Kandali, Kamis (14/05/2021).
"Kami menduga bahwa itu adalah sambaran petir yang menyebabkan mereka mati akibat badai," kata Kepala Sipir Margasatwa di Assam, MK Yadava seperti dikutip dari The Indian Express .
Baca Juga:5 Tempat Wisata di Bandung yang Horor, Cocok Buat Uji Nyali
Sebuah penyelidikan telah dilakukan. Bangkai gajah itu juga telah dikirim untuk pemeriksaan. Tim dokter hewan dan petugas kehutanan juga telah dikirim ke daerah tersebut untuk penyelidikan lebih lanjut.
Kepala pelestarian hutan (satwa liar), Amit Sahay mengatakan kepada NDTV bahwa daerah tersebut sangat terpencil dan ketika tim tiba di sana mereka menemukan bangkai yang terbaring dalam dua kelompok.
Empat belas tergeletak di atas bukit dan empat ditemukan di dasar bukit. Seorang ahli konservasi terkemuka mempertanyakan klaim bahwa gajah dibunuh oleh petir.
Soumyadeep Datta dari kelompok aktivis lingkungan Nature's Beckon mengatakan kepada AFP bahwa keracunan bisa menjadi penyebab kematian hewan tersebut.
"Kami harus menunggu laporan otopsi, yang akan segera dilakukan oleh departemen kehutanan," katanya.
Baca Juga:18 Ekor Gajah Mati di Hutan Lindung India, Diduga Tersambar Petir
Ketua Menteri Assam, Himanta Biswa Sarma menyatakan keprihatinannya atas kematian gajah-gajah itu. Menteri Kehutanan negara bagian, Parimal Suklabaidya juga mengatakan dalam sebuah tweet bahwa dia sangat sedih dengan kematian 18 gajah karena badai besar.
Ini adalah pertama kalinya dalam 20 tahun bahwa begitu banyak gajah ditemukan mati pada saat yang sama di Assam, India Timur Laut.