Kisah Warga Dusun Krajan Salat Tarawih di Tengah-tengah Puing Musala

Awal Ramadhan 1442 Hijriah terasa berbeda dirasakan warga Dusun Krajan, Desa Majang Tengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.

Chandra Iswinarno
Senin, 12 April 2021 | 21:24 WIB
Kisah Warga Dusun Krajan Salat Tarawih di Tengah-tengah Puing Musala
Warga Dusun Krajan,Desa Majang Tengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang menggelar Salat Tarawih di antara reruntuhan puing musala pada Senin (12/4/2021) malam. [Beritajatim.com]

SuaraMalang.id - Awal Ramadhan 1442 Hijriah terasa berbeda dirasakan warga Dusun Krajan, Desa Majang Tengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.

Pada malam pertama Ramadhan tahun ini, mereka menjalani Salat Tarawih berjemaah di musala yang sebagian ruangannya runtuh akibat gempa bumi berkekuatan 6,1 SR mengguncang daerah tersebut pada Sabtu lalu.

Meski begitu, warga sekitar tetap menjalani ibadah sunah berjemaah tersebut di antara reruntuhan puing yang sebagian besar belum disingkirkan.

Pun bagi warga, hal itu tidak menyurutkan warga untuk berjemaah Salat Tarawih. Seperti diungkapkan seorang Warga Dusun Krajan yang ikut Salat Tarawih, Edi Sutrisno. Dia mengakui, jika dampak gempa sangat dirasakan warga setempat.

Baca Juga:Salat Tarawih Pertama di Majang Tengah, Desa Terdampak Gempa Bumi

“Biasanya sebelum ada gempa, salat tarawih di mushola ini selalu penuh. Saat ini karena banyak yang mengungsi dan rumah warga banyak yang rusak, sehingga suasana salat tarawih menjadi berbeda,” katanya pada Senin (12/4/2021) malam.

Dia mengemukakan, bangunan musala masih bisa digunakan, meski sebagian bangunan seperti teras sudah roboh.

“Harapan kami bisa secepatnya diperbaiki. Sehingga fasilitas tempat ibadah bisa kembali digunakan warga,” ujarnya.

Sementara itu, dari pantauan Beritajatim.com-jaringan Suara.com pada malam ini, masjid besar yang ada di tengah Dusun Krajan, Desa Majang Tengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, juga menggelar Salat Tarawih berjemaah.

Nampak ratusan warga memadati masjid menyambut datangnya Ramadan 1442 Hijriah. Sebagian warga di tenda-tenda pengungsian juga sangat antusias menyambut Ramadhan tahun ini.

Baca Juga:Istiqlal Gelar Salat Tarawih Setelah Setahun Tutup, Begini Suasananya

Mereka bahkan menggelar tradisi Megengan, yakni menyambut 1 Ramadan 1442 Hijriyah dengan berdoa bersama-sama di dalam tenda-tenda pengungsian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini