IDI Klaim Angka Kematian Nakes Turun 63 Persen pada Februari 2021

penanganan tenaga kesehatan dan perlindungan dengan metode one step ahead early invention, dan melalui layanan panggilan darurat melalui nomor 117 ekstension 3.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Selasa, 09 Maret 2021 | 23:35 WIB
IDI Klaim Angka Kematian Nakes Turun 63 Persen pada Februari 2021
Ilustrasi angka kematian tenaga kesehatan atau nakes akibat Covid-19. [Shutterstock]

SuaraMalang.id - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan angka kematian tenaga kesehatan (nakes)  menurun 63 persen, pada Februari 2021.

Hal itu diungkap Ketua IDI Daeng Faqih. Pihaknya membandingkan data tersebut pada Januari 2021, dimana angka kematian nakes mencapai 167 orang. Sedangkan pada Februari 2021, angka kematian nakes sebanyak 61 orang.

"Memang di bulan Desember 2020 hingga Januari 2021 cukup tinggi, tetapi di bulan Februari sudah kelihatan menurun sebesar 63 persen," ujarnya dikutip dari ANTARA. Selasa (9/3/2021).

Ia melanjutkan, IDI sedang gencar kampanye penanganan tenaga kesehatan dalam rangka perlindungan dengan metode one step ahead early invention, dan melalui layanan panggilan darurat melalui nomor 117 ekstension 3.

Baca Juga:Satgas Covid-19: Tenaga Kesehatan Harus Lebih Cerdas daripada Virus Corona

Dijelaskannya, dengan layanan tersebut, dari 105 tenaga medis yang terbantu, sembilan diantaranya tidak tertolong. Maka, diyakini metode tersebut meningkatkan angka keselamatan nakes, yakni mencapai 91,4 persen.

Metode tersebut, lanjut dia, tenaga kesehatan yang diduga terpapar atau terkonfirmasi positif Covid-19 berdasar rapid antigen, akan segera menjalani tes usap PCR (polymerase chain-reaction).

Setelah dinyatakan positif, harus menjalani rontgen untuk mengetahui pneumonia dan gejala happy hipoia atau penurunan saturasi oksigen yang tidak bergejala.

Namun, bila nakes dinyatakan kasus asimtomatik atau tanpa gejala, namun hasil rontgen menunjukkan pneumonia, mereka akan diarahkan untuk rawat inap.

Selanjutnya, nakes tersebut diberikan antivirus berupa Avigan atau remdesivir lebih awal, dan diberikan obat-obatan khusus seerti IVIG, atau plasma konvalesen. Terakhir, nakes diberikan anti-coagulantia baik profilakses atau terapi.

Baca Juga:Negara Tetangga Naikkan Gaji Nakes Hingga 14 Persen, Bagaimana Indonesia?

Dilaporkan distribusi bantuan tersebut banyak dibutuhkan tenaga kesehatan di wilayah Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini