Tanah Longsor Mengancam Lereng Pegunungan Tengger Kabupaten Probolinggo

Ancaman tanah longsor masih mengintai, khususnya kawasan lereng pegunungan, tak terkecuali pegunungan Tengger Kabupaten Probolinggo.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Kamis, 25 Februari 2021 | 20:55 WIB
Tanah Longsor Mengancam Lereng Pegunungan Tengger Kabupaten Probolinggo
Lereng pegunungan Tengger Kabupaten Probolinggo termasuk kawasan rawan longsor selama puncak musim hujan. [Foto: Happy/TIMES Indonesia]

SuaraMalang.id - BMKG memprediksi puncak musim hujan hingga akhir Februari mendatang. Bencana tanah longsor salah satunya berpotensi terjadi di daerah rawan, termasuk wilayah Kabupaten Probolinggo.

BPBD Kabupaten Probolinggo mencatat ada beberapa titik rawan terjadi tanah longsor, yakni kawasan lereng pegunungan Tengger dan lereng Gunung Argopuro.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Probolinggo, Sugeng Supri Sayoga, kawasan pegunungan lereng Tengger dan lereng Argopuro mencakup beberapa kecamatan. Diantaranya, Kecamatan Sukapura dan Sumber untuk lereng Tengger. Kemudian Kecamatan Krucil dan Tiris di lereng Argopuro.

Ia mengimbau warga meningkatkan kewaspadaam di wilayah tersebut.

Baca Juga:Dua Santriwati Korban Tanah Longsor Dimakamkan Berdampingan di Jember

"Baik wisatawan maupun warga, agar berhati-hati dan waspada jika intensitas hujan sangat lama dan deras," jelasnya, seperti dikutip dari timesindonesia.co.id media jejaring suara.com, Kamis (25/2/2021).

Ia menambahkan, kawasan akses menuju wisata Bromo juga termasuk kawasan rawan tanah longsor. Hal itu merujuk kondisi tebing yang curam dan vegetasi yang mulai berkurang. Ia mengungkapkan vegetasi (tanaman) yang berfungsi sebagai penahan air dan pepohonan kini berubah menjadi ladang pertanian.

BPBD mengimbau sekali lagi, jika intensitas hujan deras, baiknya wisatawan maupun warga menunggu hujan reda dahulu sebelum beraktivitas.

"Menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," imbuhnya.

BPBD Kabupaten Probolinggo juga mengimbau warga di sekitar muara sungai yang hulunya ada di puncak gunung, mulai Sungai Passer Pesisir, Sungai Dringu dan lainnya. Sebab, hujan deras di bagian hulu berpotensi membuat debit air kawasan hilir naik.

Baca Juga:5 Santriwati Pamekasan Tewas Tertimbun Longsor Saat Istirahat di Kamar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini